Honda HR-V 1.8L Prestige 2015, Sound Quality & Racing Look

andy - Selasa, 8 November 2016 | 13:03 WIB

(andy - )

Warna merah sengaja dipilih Surya bukan tanpa sebab. “Saya pilih HR-V kelir merah lantaran keinginan sang istri. Pas kebetulan warna tersebut ready stok waktu berkunjung ke dealer Honda. Kalau soal spesifikasi mesin, saya memang suka kapasitas mesin yang besar sekaligus lebih bertenaga,” buka Surya saat pemotretan.

Bagi Surya, mobil janganlah dibiarkan standar. “Modifikasi atau dress up bisa memperkuat karakter pemiliknya. Namun konsep dan norma-norma modifikasi sebaiknya tetap dijunjung tinggi. Agar tak sekadar fashionable, tapi mobil juga harus functional. Syarat utama harus tetap nyaman ketika diajak berkendara,” saran pria yang menjabat Dewan Terhormat Penasehat dalam struktur organisasi HDI.

Kembali ke HR-V berkelir Rallye Red. Perjalanan dress up yang dilakoni Surya sudah bervariatif. Misalnya gonta-ganti sepatu alias velg. Sebelumnya pernah aplikasi velg Carlsson 3/6 yang mencuatkan aura elegan. Kurang puas dan terkena ‘racun’ modif dari member, akhirnya ia menggantinya dengan ADV.1 berukuran 20 inci.

Nah, ternyata masih belum puas untuk urusan velg. Lagi-lagi, ia kena ‘racun’ dari teman-teman sesama pecinta HR-V. Akhinya terpengaruh dengan model dan desain velg Rays ZE40 berukuran 18 inci. Terlepas dari virus dress up, Surya memang minat untuk meningkatkan tampilan eksterior HR-V miliknya. Makanya, dari hunting sampai order sekitar 4-5 bulanan pun ia jalani dengan sabar.  

“Velg jenis forged memang punya pesona tersendiri. Warna bronze pun jadi pilihan untuk harmonisasi tampilan dengan kelir bodi merah. Untuk offset depan +50 dan belakang +45. Aplikasinya pun mudah, tinggal plug and play, tanpa ada tambahan spacer atau adaptor,” sahutnya lagi.

Sedangkan eksterior dan interior, ornamen bodi kit serta panel-panel karbon dipercayakan pada workshop TriTech di kawasan Meruya, Jakarta Barat. “Untuk lips depan, pakai kepunyaan TopLine, gril karbon Mugen, kap mesin carbon, serta side skirt Modulo. Selain itu, lis kaca jendela samping dihiasi carbon,” jelas Surya.

Permainan karbon tak hanya meliputi eksterio, interior pun kena jamah dengan panel karbon. “Saya juga ingin tampil sporty pada bagian interior, jadi panel tengah standar saya tetap pertahankan. Triknya hanya menambah panel berbahan fiberglass dengan lapis carbon,” ujarnya.

Nah, untuk meningkatkan tatanan audio, Surya mengubah tatanan audio dengan konsep 3-way. Tahap awal mengganti head unit standar dengan produk Pioneer AVH X8750BT, selanjutnya menyandingkan dengan paket speaker, subwoofer, dan power amplifier lansiran Flux. “Sekitar satu minggu untuk upgrade audio. Namun belum puas nih, masih mau tambah prosesor,” serunya.
Lantas yang dilakukan Surya adalah meningkatkan respons performa serta pengendalian. Hasilnya, ia pun mengadopsi throttle controller Pivot, serta suspensi adjustable keluaran Tein yang bisa diatur tingkat kelembutan dan kekerasannya melalui Electronic Damping Force Controller (EDFC). Mantap Om Surya!


DATA DRESS UP

Workshop
Velg: Asco, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Audio: Sunda Motor, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Body kit: TriTech, Meruya, Jakarta Barat