Jakarta - Pada 2 edisi lalu, Vanddicted membahas soal kendaraan yang tepat untuk jadi bahan modifikasi. Ketemunya adalah kendaraan keluarga yang beredar di negara tersebut dan kalau di Tanah Air, bisa banyak pilihannya.
Sedikit menyinggung soal modifikasi yang dilakukan pada bagian bodi. Tak lupa juga penggunaan pelek yang proper untuk aliran Van Kultur (VK) yang pusatnya di California, Amerika ini.
Sekarang mari kita kupas lebih dalam satu persatu ubahan-ubahan yang bisa dilakukan. Dimulai dari bagian kaki-kaki dan untuk yang satu ini terbagi menjadi beberapa bagian (ban, pelek dan suspensi).
Khusus untuk edisi ini, bahasannya seputar ban dan pengaplikasiannya. Seperti yang sudah terjadi di dunia modifikasi Tanah Air, ada teknik stretch di urusan pemasangan ban.
“Di VK saat ini yang lagi ngetren atau musim itu meaty,” kata Josint, salah satu pendiri VK di Indonesia. oct/otomotifnet.com
Stretch
Memasangkan ban kecil ke pelek lebar. Itu semangat dari ban yang dipasang dengan teknik stretch. Di kalangan modifikator, stretch diartikan sebagai narik ban.
Teknik ini sebenarnya sudah ada sejak awal tahun 2000 silam. “Ketika aliran VIP mulai berkembang,” jelas Ivan Ardi dari bengkel YM Autowheels di Jl. Durian Raya, Bogor.
Kemudian makin menguat sejak 3 tahun silam atau ketika tren Hellaflush mulai berkembang. “Sekarang narik ban diminati lagi,” ujar Franki Christian dari workshop Sumber Ban di Jl. Imam Bonjol, Tangerang.
Ban jadi salah satu item safety, makanya ubahannya juga enggak bisa sembarangan. Nariknya enggak bisa terlalu ekstrem, agar enggak berujung masalah di kemudian hari.
Butuh tekanan angin tinggi agar ban bisa narik. Dengan kondisi seperti ini, sudah barang tentu ban jadi keras dan bisa mempengaruhi kenyamanan berkendara. Ivan mewanti soal pemilihan ban bagi yang ingin lakukan teknik stretch.
“Kekuatan ban ditarik pada bagian dindingnya. Jangan sampai pilih ban yang tahun tua atau diproduksi 2010, pakainya sekarang,” sarannya.
Soal ukuran yang sesuai, Franky kasih ilustrasi kalau pakai ring 16/17 inci dengan lebar 9 inci bisa pakai ukuran ban 195. Nah kalau pakainya yang berdiameter 18 inci, masih bisa pakai ukuran 205.
Meaty
Urusan ban yang satu ini, oleh Josint diartikan sebagai 'berdaging'. Bagi pemain ban dan pelek seperti Ivan, meaty merupakan kebalikan dari stretch. “Bibir pelek lebih aman dari pada ban ditarik. Selain itu, juga lebih ngegrip di jalan,” tutur Ivan.
Meski terlihat lebih aman berkendara, namun teknik meaty juga tetap sebagai aplikasi agar tampilan kendaraan terlihat lebih keren. Oleh karenanya, ada aturan yang harus diikuti agar tetap enak dipandang.
Aturan yang disepakati adalah soal dinding ban yang harus rata dengan fender. Kalau terlalu nongol atau malah mendem, jadi terlihat kurang pantas. “Selain itu, juga akan bikin susah kalau mau belok,” papar pria ramah ini.
Contoh buat Nissan Serena yang mau ganti pelek standarnya yang lebar 5,5 inci dan berdiameter 15 inci menjadi 17 inci dengan lebar 8. Tebak berapa ukuran ban yang disarankan? Teryata ukuran ban 225/60 masih dalam rentang enak dipandang.