Harapan Kelas Gerak Roda Belakang di Kejurnas Slalom 2017

DAB - Selasa, 15 November 2016 | 11:29 WIB

(DAB - )

Purwokerto - Buat tahu saja, kejurnas Kelas B (gerak roda belakang) di tahun 2016 memperoleh respon bagus dari pembalap. Maksudnya kelas yang tadinya hanya supporting,di tahun ini naik menjadi kelas kejurnas.

Kelas ini ditengarai memang punya peserta loyal. Mereka yang suka gas pol menari di lintasan dengan mobil gerak roda belakang dengan pick up atau mobil sedan retro, seperti mendapatkan lahan dan dihargai hadiah.

Apalagi di kelas ini juga seru, sampai dibagi 3 kategori yang dibagi besaran cc. Yaitu  kelas B1, kendaraan gerak roda belakang 2001cc-keatas. Lalu kelas B2, kendaraan gerak roda belakang 1601cc-2000cc. Satu lagi kelas B3. 0cc-1600cc. 

Pantauan di lintasan, tak jarang torehan waktu di kelas  B ini bisa bersaing bila dibandingkan capaian waktu kelas  A (gerak roda depan standar) maupun F (gerak roda  depan modifikasi), walaupun  dengan soal sama.

Arce Meyer, tuner andalan  dari Haji Tjandra Racing team (HTJRT) ternyata punya harapan atau usulan terkait kejuaraan nasional gerak roda belakang (B). terkait kejurnas Slalom di tahun 2017.  Ini dikatakannya ketika dijumpai pada ajang GT radial Indonesia Night City Slalom  (INCS) putaran 7,  yang berlangsung Sabtu (12/11) lalu.

Arce Meyer, tuner andalan HTJRT

 “Nah harapan saya dari 3 kategori kelas B itu, ada 1 kelas dihilangkan. Misalnya B1. Sebagai gantinya dibuat kelas FGRB atau bebas dimana setiap pembalap bisa kesempatan membalap 2 kali. Ya macam di kelas A, kan ada kelas F yang modifikasi. Nah di kelas B juga dihadirkan kelas namanya FGRB,” ungkap Arce, yang mewakili komunitas slalom.

 Katanya lagi penylenggara juga enggak repot soal piala. Kan hanya pindahkan piala kelas ke B1 itu ke FGRB dengan begitu makin membuat kompetisi kelas B juga akan semarak. Karena pembalap klas B bisa ada kesempatan gas pol 2 kali.

Terkait itu, Poedio Bintoro dari PP IMI mengatakan, soal  harapan dari kelas B. Pihaknya mendengarkan usulan tersebut.  “Itu nanti dibicarakan bersama. Kan di komisi ada  6 orang. Jadi kami bikin draft rapat dan nanti  kita lihat prosesnya apakah disetujui rakernas,” ujarnya..

Ya sudah ditunggu saja.(otomofinet.com)