Meski Lebih Siap, Honda Tak Tunjuk Jepang Rakit CBR250RR, Ini Alasannya

Dimas Pradopo - Kamis, 24 November 2016 | 08:10 WIB

(Dimas Pradopo - )

Karawang - President Director PT Astra Honda Motor (AHM), Toshiyuki Inuma, menegaskan jika All New Honda CBR250RR ternyata lebih mudah diproduksi di Jepang ketimbang di Indonesia. Kenapa?

"Karena sudah punya know-how dan fasilitasnya biasa produksi motor high spec seperti CBR1000RR atau RC213V-S," ungkapnya disela kunjungan pabrik melihat produksi CBR250RR pertama kalinya.  

Meski begitu, jika tetap diproduksi di Jepang, CBR250RR akan sangat mahal harganya, tentunya karena pertimbangan pajak dan ongkos kirim ke Indonesia. Padahal Inuma meyakini pasar Indonesia di segmen motor sport 250 cc sangat terbuka lebar, potensinya lebih besar ketimbang di Jepang sendiri.

"Pengguna motor sport di Indonesia juga agak berbeda. Ada perasaan cinta pada motornya. Budaya menyukai motor sport sangat tinggi, hal ini kemudian disadari Honda Jepang. Lalu kami ambil keputusan besar membuat CBR250RR di Indonesia," jelas Inuma yang doyan turing ini.

"Kami ingin menciptakan pasar yang sehat untuk motor sport di Indonesia. Kami ingin memudahkan konsumen menjangkau dan ingin menjaga harapan konsumen yang ingin punya big bike tapi belum mampu. Kami siapkan yang spesifikasinya tetap tinggi tapi harga terjangkau," jelasnya panjang lebar.

Proses menyiapkan produksi di Indonesia diakuinya tidak mudah. Butuh transfer produksi dan investasi sangat besar. "Dengan alih teknologi ini maka menjadikan PT AHM setinggkat lebih tinggi dalam kemampuan produksi," yakinnya.

Honda CBR250RR diproduksi di plan 5 pabrik Honda di Dawuan, Karawang, Jawa Barat yang merupakan pabrik khusus motor sport Honda. Yang menarik, proses produksinya dibedakan dengan motor-motor sport Honda yang lain yang diproduksi di plan produksi ini.

Honda menyiapkan area khusus bernama 'supersport assembling line'. Dalam line yang terpisah ini, proses perakitan mesinnya sangat istimewa karena dilakukan di ruang tertutup yang sangat steril. Hal ini dilakukan untuk menghindari kontaminasi terhadap debu atau material mikro lainnya.

"Crank mesin ini dari metal khusus sehingga sensitif dari kotoran dan debu. Harus dilakukan di satu area clean agar tidak ada kontaminasi dalam perakitan engine," tutur Masahiko Ikegami, Director of Production PT AHM.

Selain itu, sumber daya manusia yang bekerja melakukan perakitan CBR250RR diambil dari para spesialis. Totalnya ada 74 orang yang dipilih sesuai kualifikasi terbaik. Fasilitas ini diyakini mampu memenuhi kebutuhan produksi 20 sampai 22 ribu unit pertahun. (Otomotifnet.com)