Penanganan Mobil Eropa Pasca Banjir, Siap-siap Kuras Dompet

Parwata - Jumat, 10 Februari 2017 | 15:33 WIB

(Parwata - )

Lebih baik hindari genangan air dibanding perlu mengeluarkan budget seharga satu mobil.

Jakarta - Musim hujan kembali melanda, rasa tak aman pun datang lagi. Meski SUV atau raised up MPV kini jadi aliran mobil populer, namun tidak menutup kenyataan sedan yang sudah pasti akan jadi korban banjir bila badai menerpa tetap bertebaran di jalanan Jakarta yang selalu padat ini.

Belum lagi bila yang dimaksud adalah sedan Eropa. Contek compact saloon keluaran trio Jerman misalnya, BMW 3 Series, Mercedes-Benz C-Class dan Audi A4. Ketiganya memiliki ground clearance lebih rendah dari 130 mm dan saluran intake di depan, alias memang tidak diciptakan untuk menembus genangan air lebih tinggi dari mata kaki orang dewasa, apalagi banjir.

Coba melewati banjir dan apa yang terjadi? Water hammer atau hal paling buruk yang bisa dibayangkan oleh para pemilik fancy cars tersebut tentunya. Tahukah anda memperbaiki kerusakan akibat banjir tersebut bisa mencapai satu harga mobil lagi? Otomotifnet kini akan membahas semua hal perlu diketahui soal penanganan mobil Eropa bila sampai terkena banjir.

Mulai dari yang harus dilakukan, penanganan mesin dan transmisi, interior, gambaran yang harus dikeluarkan untuk perbaikan di bengkel resmi hingga bengkel alternatif yang dapat dikunjungi. • Sano/otomotifnet.com

Apa Yang Harus Dilakukan?

Kawasan mana yang tergenang air saat hujan mengguyur, sekarang jadi misteri. Maksudnya yang biasanya enggak banjir, tiba-tiba setelah hujan mengguyur tergenang air. Ketika berkendara dalam kondisi ada genangan air, titik paling aman adalah tingginya seperempat ban.

“Paling aman lagi, begitu melihat ada genangan air adalah mencari jalan alternatif lainnya,” ucap Kusnadi dari workshop Anugerah Motor BMW di Jl. Haji Nawi, Jaksel. Sebenarnya kondisi genangan air dengan ketinggian setengah ban masih aman. Tapi kondisi ini dengan catatan, enggak ada kendaraan lain yang melintas dari arah berlawanan.

Air yang mengombak karena ada kendaraan yang melintas dari arah berlawanan, rawan masuk ke boks filter udara dan lanjut ke ruang bakar. Hal tersebut dikarenakan lubang dari boks filter udara yang bisa menyedot air, adanya di atas bumper depan. Jika enggak terhidarkan untuk menerobos banjir dengan ketinggian tersebut dan tiba-tiba mesin mati, jangan panik.

“Jangan langusung start ulang, pasalnya ini yang bikin water hammer. Saat pertama kali mesin mati saat menerjang banjir, sistem pengaman dari mesin tersebut bekerja. Apabila dipaksa dengan di-starter, maka beberapa komponen di dalam mesin tersebut akan keriting,” jelas Deny Chandra dari Starpro Service, bengkel spesialis Mercedez Benz di Jl. Sunter Agung, Jakut.

Kalaupun kendaraan Anda enggak sempat dipindahkan dari garasi saat banjir menggenanginya, pastikan mencabut kutub positif dan negatif aki. Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya short atau korsleting pada sistem elektronik. • oct/otomotifnet.com