Lug Nut Kuncinya Kontak Seluas Mungkin

andy - Kamis, 15 Desember 2016 | 10:39 WIB

(andy - )

Demi personalisasi yang sempurna, penggantian ‘sepatu’ mobil wajib dilakukan. Berbagai velg yang memiliki tampilan lebih bagus dibandingkan velg standar tersedia dari berbagai jenis. Tak heran banyak orang yang melakukan modifikasi umumnya mengganti velg standar dengan produk aftermarket. Namun yang perlu diingat, penggantian velg standar dengan aftermarket atau menaikkan diameter velg harus diikuti dengan penggunaan mur atau baut roda yang sesuai.

Meski baut atau mur roda bukan sepenuhnya sebagai titik tumpu kendaraan, perannya dalam menjaga roda pada mobil tetap sangat penting. Kalau tidak disesuaikan, komponen tersebut tak dapat menahan beban saat mobil bermanuver. Bahkan akibatnya bisa sampai roda terlepas atau baut mengalami patah. Agar hal itu tak terjadi, penyesuaian baut atau mur roda pun wajib dilakukan.

Sesuaikan mur roda

Berdasarkan bentuk bidang kontaknya ke velg, mur roda terbagi menjadi tiga jenis: tapper seat, spherical seat, dan flat seat. Umumnya sebagai komponen standar, produsen mobil memilih lug nut tipe tapper seat atau model tirus lantaran diameter centre bore di pelek standar sudah disesuaikan dengan hub roda mobil. Sehingga velg dapat menempel sempurna tanpa celah di antara centre bore dan hub.

Tipe tapper seat ini masih terbagi dua berdasarkan lebar sudut tirusnya. Untuk pelek aftermarket, sebaiknya pilih dengan bidang tirus seluas mungkin. Sebab pelek aftermarket biasanya memiliki diameter centre bore lebih besar dari pelek standar, dengan maksud agar bisa diterapkan pada beragam merek dan tipe kendaraan.

Kondisi ini membuat beban di baut roda meningkat drastis. Jadi diperlukan mur yang memiliki bidang kontak dengan pelek seluas mungkin. Apalagi biasanya lubang baut pelek aftermarket pun dibuat lebih besar dari standar sehingga masih menyisakan celah antara baut dengan lubang baut di pelek. Celah inilah yang perlu ditutupi oleh mur yang memiliki sudut tirus (tapper seat) agar pelek tidak bergerak ketika mendapat beban dan berputar.

Biasanya produsen velg aftermarket ternama sepeti Enkei, Rays, juga menyediakan lug nit yang sesuai untuk setiap produk dan penggunaannya. Itu sebabnya untuk lebih aman, saat mengganti velg, gunakan juga mur atau baut roda keluaran merek yang sama yang sudah diperhitungkan spesifikasi teknisnya.

Beberapa mobil Jepang menggunakan mur roda standar tipe flat seat (dudukan rata). Tipe ini memiliki tingkat kepresisian yang tinggi lantaran bidang sentuh antara velg dan mur roda yang begitu luas. Biasanya lug nut tipe ini juga didesain dengan selongsong ulir lebih panjang untuk mengisi celah antara baut dan lubang di velg. Selain itu mur roda tipe flat seat juga umumnya dilengkapi ring (washer) untuk mencegah kemungkinan kendor.

Meski jarang ditemui, namun dudukan model bola (spherical seat) juga menjadi salah satu pilihan pada mur roda. Bentuknya yang membuat membuat mur dapat menekan pelek dengan sempurna.

Jenis mana yang paling tepat? Tentu perlu disesuaikan dengan bentuk lubang baut di velg pilihan Anda. Prinsipnya, buatlah bidang kontak antara velg dan mur roda seluas mungkin agar roda tak terlepas dari mobil Anda.


Mur Roda Racing

Nah, untuk spek balap, kebutuhan mur roda juga mempertimbangkan bobotnya. Makannya mur roda mobil balap dibuat seringan mungkin supaya beban mesin tidak terbuang percuma. Untuk itu, material mur dibuat berbeda dari komponen standar yang digunakan oleh produsen mobil. Biasanya material aluminium atau titanium sering digunakan untuk keperluan balap.

Namun yang perlu diketahui, mur dengan spesifikasi racing ini dibuat lebih mudah rusak ketimbang baut rodanya demi alasan safety. Selain itu yang menjadi alasan kuat adalah penggantian lug nut akan jauh lebih mudah daripada proses mengganti baut roda yang merepotkan dan memakan waktu lama.


Ukuran baut 1,25 atau 1,5 mm?

Ada dua jenis jarak ulir di baut dan mur roda yang biasa digunakan di mobil, yakni 1,25 mm dan 1,5 mm. Untuk memastikan ukuran mana yang digunakan di sebuah mobil, biasanya pada mur roda standar tertera data jarak ulirnya.

Yang perlu diingat, jangan memaksakan mur ke baut dengan jarak ulir berbeda ataupun sebalilknya. Hal ini dapat menyebabkan mur terkunci atau bahkan patah baut.

 
Cara Mengencangkan Mur atau Baut Roda

Saat memasang mur atau baut, gunakan tangan untuk memasukannya ke ulir untuk pertama kali. Hal ini dilakukan untuk memastikan mur atau baut terpasang sempurna sehingga tidak berpotensi merusak ulir.

Berlanjut saat mengencangkan baut atau mur ini. Proses pengencangan dengan sistem menyilang perlu dilakukan. Dengan cara ini, pelek dapat terpasang sempurna dan pengencangan mur atau baut dapat dilakukan dengan merata, sehingga meminimalkan terjadinya vibrasi ketika roda berputar.

Jika ingin sempurna, gunakan kunci momen alias kunci torsi (torque wrench) saat pengencangan terakhir untuk memastikan seluruh baut dan mur diputar dengan kekuatan yang sama.