OTOMOTIFNET - Usai menjalani tes di Valencia, Spanyol November lalu ada kesimpulan yang bisa diambil untuk MotoGP 2017 yaitu sulitnya mengendalikan Desmosedici GP untuk pembalap Ducati. Hal ini jelas karena tidak adanya winglet yang mampu meredam 'keliaran' Desmosedici selama balapan di musim 2015 dan 2016.
"Kau tahu, tanpa winglet semua jadi serba sulit. Selama tes kami kesulitan menangani motor yang kerap wheelie dan sulit saat keluar tikungan. Sangat berbeda saat winglet masih bisa digunakan," ungkap Scott Redding yang untuk pertama kalinya mengungkap hasil tes tanpa winglet pada media.
"Sekarang kami harus kerja keras dan mencoba beberapa gaya duduk. Saat saya duduk agak ke depan untuk meredam wheelie, saya justru kehilangan traksi ban belakang. Sangat rumit nampaknya yah meski saya mencoba settingan Andrea Iannone tahun ini," sambungnya.
Scott Redding pun berharap Ducati segera mengembangankan fairing yang lebih lebar atau semacamnya agar bisa mengatasi masalah ini. Sebab Ducati yang membuat tren winglet di MotoGP memang seperti ketergantungan akan perangkat tersebut, namun perannya nyata. Sebab dengan winglet, Ducati berhasil meraih beberapa podium dan dua kemenangan lewat Andrea Iannone dan Andrea Dovizioso musim ini.
Pun demikian dengan pembalap Ducati untuk MotoGP 2017, Jorge Lorenzo yang berhasil menembus lima besar saat tes di Valencia. Walaupun Por Fuera masih menggunakan winglet selama tes berjalan.
Namun tren winglet ini dimulai sejak 2015 dimulai dari Ducati, lalu diikuti oleh Yamaha dan Honda. Hingga di musim 2016 hampir semua tim pabrikan menggunakan perangkat ini. Mandat pelarangan pun dikeluarkan untuk MotoGP 2017, selain membahayakan juga membuat tampilan motor menjadi tidak elegan. (otomotifnet.com)