Ahok-Djarot Ungkap Solusi Agar Jakarta Terbebas Dari Macet

Harryt MR - Sabtu, 28 Januari 2017 | 20:29 WIB

(Harryt MR - )

Jakarta - Pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Basuki Tjahaja 'Ahok' Purnama dan Djarot Syaeful Hidayat punya keunggulan sebagai petahana. Maka keduanya pede ungkap solusi agar Jakarta terbebas dari kemacetan lalulintas.

Keduanya jelas punya data-data soal penyebab kemacetan ibukota. Hal ini tampak pada materi yang disampaikan pada Debat Publik 2 Cagub-Cawagub DKI Jakarta (27/01) di Hotel Bidakara, Kuningan, Jaksel.

Menurut Ahok, penambahan ruas jalan dipandang bukanlah solusi ideal. Pasalnya ditambah berapapun ruas jalan, belum mampu mengatasi populasi kendaraan di ibukota.

Tentu ungkapan tersebut sudah berdasarkan kajian dan pengalamannya selama ini. "Yang kita lakukan tidak membangun jalan terus, tidak ada di dunia yang bangun jalan bisa mengatasi kemacetan," buka Ahok pada gelaran Debat Publik 2 Cagub-Cawagub DKI Jakarta.

Hal ini cukup beralasan, sebab jumlah lahan di DKI Jakarta juga terbatas, sehingga cukup sulit menyediakan jalan baru berbasis landed. Terkecuali jika pakai konsep flyover ataupun underpass. Itupun sudah dilakukan guna mengurai simpul-simpul kemacetan. Misalnya pada Jalan Layang Non Tol (JLNT) Antasari -Blok M dan sebagainya.

Atas pertimbangan tersebut serta didasari pada Pola Transportasi Makro (PTM), Paslon nomor urut 2 ini punya solusi jitu atasi kemacetan Jakarta yang menjadi masalah langganan Jakarta. Yakni pembenahan transportasi massal.

"Makanya yang kita bangun adalah yang berbasis rel kereta api. MRT, LRT, BRT yang tentu akan kami selesaikan," sambung Ahok.

Ia pun merinci apa saja, sarana transportasi massal yang akan diintegrasikan. Selain transportasi berbasis rel kereta api, armada dan trayek baru Transjakarta pun ia tambah kapasitasnya. Termasuk pula pengadaan bus-bus baru.

Alih-alih memaparkan solusi, Ahok juga 'sentil' Paslon nomor urut 3 (Anies-Sandi), yang saling beradu gagasan atasi kemacetan Jakarta.

"Mungkin paslon nomor tiga tidak baca. Tahun lalu kita bangun 53 trayek baru Transjakarta. Tahun ini akan kita bangun 77, masuk ke perumahan-perumahan. (Otomotifnet.com)