Mantan Kapolri Badrodin Haiti Jadi Komisaris Utama Grab Indonesia

Harryt MR - Senin, 30 Januari 2017 | 15:57 WIB

(Harryt MR - )

Jakarta - Grab Indonesia yang dikenal sebagai platform aplikasi pemesanan kendaraan, resmi menunjuk mantan Kapolri Badrodin Haiti jadi Komisaris Utama Grab Indonesia.

Badrodin akan berkantor di Jakarta. Tugasnya akan memantau dan menjaga tata kelola serta kelangsungan jangka panjang perusahaan melalui peran pengawasan terhadap kinerja dewan direksi.

Langkah ini dipandang cukup strategis, mengingat Badrodin punya pengalaman dalam berkerja dengan para pemangku kepentingan Pemerintahan. Sehingga dengan bergabungnya mantan Kapolri (April 2015-Juli 2016), pihak Grab Indonesia berharap sosoknya bisa menyelaraskan kepentingan-kepentingan Perusahaan yang beragam.

Nah, termasuk pula soal kebijakan-kebijakan yang terkait dengan transportasi berbasis teknologi informasi. “Seiring dengan evolusi yang terjadi di sektor teknologi dan platform pemesanan kendaraan di Indonesia, Pak Badrodin akan memandu dan memastikan Grab Indonesia berkontribusi secara konstruktif terhadap pelaksanaan dari sejumlah kebijakan transportasi dan aturan keselamatan yang baru,” ucap Ridzki Kramadibrata, Managing Director, Grab Indonesia.

Dengan demikian, pensiunan Polri ini praktis menjadi profesional setelah 35 tahun mengabdi di korps Bhayangkara. Badrodin menyelesaikan pendidikannya di Akademi Kepolisian (AKPOL) pada 1982 dan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) pada 1989.

Sebelum menduduki dua posisi teratas (Wakapolri dan Kapolri), Badrodin juga pernah menjabat sebagai Kapolda di empat provinsi yaitu Banten, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara dan Jawa Timur.

“Saya sangat senang bergabung dengan Grab Indonesia, Saya juga akan menggunakan pengalaman saya bekerja di sejumlah daerah di Indonesia untuk memberi masukan sejalan dengan kegiatan ekspansi Grab di Indonesia,” kata Badrodin Haiti, Komisaris Utama, Grab Indonesia.

Sejak diluncurkan pada 2012, Grab telah berevolusi dari aplikasi pemesanan taksi sederhana menjadi aplikasi pemesanan transportasi darat terbesar di Asia Tenggara. Kini, Grab memiliki 580.000 mitra pengemudi aktif dalam jaringannya dan telah diunduh di 30 juta perangkat. Grab juga bakal berekspansi ke kota-kota lainnya di Indonesia. (otomotifnet.com)