Jakarta-Helicak atau Helikopter Becak adalah moda transportasi unik yang pernah beroperasi di Jakarta saat era pemerintahan Gubernur Ali Sadikin.
Mungkin banyak yang belum tahu mengapa dinamakan helicak. Transportasi yang menggunakan mesin dari skuter Lambretta buatan Italia ini karena bentuknya mirip dengan gabungan helikopter dan becak.
Dilansir dari jakarta.go.id, sumber tenaga helicak berasal dari mesin skuter Lambretta yang merupakan salah satu merek motor yang beredar di Indonesia tahun 1970-an.
Helicak dipasarkan dengan kisaran harga Rp 400.000,00 hingga saat terakhir diimpor tahun 1999 dengan harga Rp 525.000,00 per unit.
Seperti halnya becak, pengemudi helicak duduk di belakang, sementara penumpangnya duduk di depan dalam sebuah kabin dengan kerangka besi dan dinding dari serat kaca sehingga terlindung dari panas, hujan ataupun debu, sementara pengemudinya tidak.
Sebagian orang menilai kendaraan ini tidak aman bagi penumpang, karena bila terjadi tabrakan, si penumpanglah yang pertama kali akan merasakan akibatnya.
Umur helicak ternyata tidak panjang. Kebijakan pemerintah DKI Jakarta dalam menyediakan angkutan rakyat yang tidak konsisten menyebabkan helicak yang jumlahnya 400 buah pada saat pertama kali diluncurkan, tidak dikembangkan lebih lanjut.
Akibatnya helicak pelan-pelan menghilang dari jalan-jalan di ibu kota. Helicak masih bisa ditemukan di daerah Kemayoran saat itu.
Karena alasan keselamatan, tahun 1987 helicak sudah dilarang beroperasi karena dinilai kurang aman dan membahayakan penumpang. Ditambah lagi posisi penumpang berada di bagian depan. (Otomotifnet.com)