Lima Hal Wajib Naik Motor Saat Hujan

erie - Jumat, 17 Februari 2017 | 22:55 WIB

(erie - )

Jakarta- Hujan merupakan 'halangan' bagi pemotor, paling gampang karena air hujan bikin badan basah kuyup.

Soal basah memang tak bisa dihindari, namun ada lima hal yang wajib dipersiapkan saat menerjang hujan dengan risiko kecelakaan yang mengecil.

Sebagaimana diuraikan oleh Jusri Pulubuhu, pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting.

Pertama, pastikan motor laik jalan dulu dimana lampu-lampu dan rem dalam kondisi baik. Lalu kondisi telapak dan tekanan angin ban juga sesuai.

Peranti-peranti tersebut acap lalai diperhatikan sebelum melaju karena dianggap remeh, padahal semuanya merupakan modal awal pemotor sebelum bepergian.

Kedua, pria yang juga berkali-kali jadi road captain saat turing dengan berbagai komunitas motor ini menunjuk persiapan pada diri pemotor.

“Pastikan menggunakan safety gears yang benar,” wantinya. Apalagi kalau bukan helm dan sepatu yang layak dipakai pemotor.

Selain itu pakailah jas hujan berspek two piece adalah wajib pula diperhatikan oleh pemotor.

Pakai helm dan jas hujan two piece sudah benar, tapi kok masih pakai sandal?

Ketiga, saat melaju perlu menjaga kecepatan laju motor. Buat apa? “(Untuk) Antisipasi lubang di permukaan jalan yang tertutup genangan air,” tegasnya.

Jangan anggap remeh lubang kecil yang terlindas ban, karena permukaan jalan yang basah diguyur air hujan berpotensi bikin ban kehilangan traksi.

Keempat, antisipasi juga keberadaan batang pohon, papan reklame, kabel-kabel listrik saat muncul badai. “Sebaiknya berteduh sesaat hingga badai berlalu,” sarannya lagi. Tentu di lokasi yang aman dan tidak menggangu arus lalu lintas pemakai jalan yang lain.

Terakhir, kelima,perlu diingat soal permukaan jalan yang licin saat hujan dan sesudahnya harus memunculkan antisipasi jarak pengereman yang jadi kian panjang. “Hindari manuver-manuver kasar dan tiba-tiba untuk menghindari motor hilang kendali,” pungkasnya.  

Kalau persiapan bermotor di musim hujan dilakukan secara matang enggak ada lagi cerita berteduh di kolong jembatan