Jakarta - MINI Cabrio resmi mendarat di Indonesia pada Agustus 2016 lalu. Walaupun beratap terbuka dan kehilangan kehilangan pilar B dan C, Mini Cabrio diklaim tak kehilangan sensasi berkendara ‘gokart feeling’ khas MINI.
Menurut Ismail Ashlan, Corporate Communications Manager BMW Group Indonesia. "Keunggulan Mini Cabrio adalah driving dynamic dengan gokart feeling. Artinya pengemudi tetap bisa merasakan kontur aspal pada genggaman tangan saat mengendalikan setirnya.”
Menurut Ismail lagi, salah satu kunci rahasianya ada pada fitur advanced strut concept pada bagian sasis rangka bawahnya. Dengan inovasi ini, Mini Cabrio tetap memiliki bodi yang rigid saat berbelok.
Seperti terlihat di gambar, kuncinya ada pada rangka yang berwarna biru, merupakan rangka yang ditanam pada bagian depan bawah, lantas mirip batang berbentuk V melintang dari depan ke bagian samping. Begitu juga dari bagian belakang ke tengah samping.
Dengan desain rangka tersebut, maka apa yang akan dirasakan oleh sasis depan, termasuk respon saat berbelok, akan terasa langsung oleh sasis tengah dan belakang. “Ini yang disebut rigiditas sasis,” jelas Ismail.
Mini Cabrio yang dapat membuka atap dalam waktu 16 detik ini juga dilengkapi fitur keselamatan canggih. Anti-roll bar yang dimiliki generasi terakhir Mini Cabrio ini telah menggunakan Advanced Crash Safety Module (ACSM) yang memastikan keselamatan pengendara ketika kendaraan terbalik atau terguling.
Advanced Crash Safety Module (ACSM) ini berbentuk ‘pilar tersembuyi’ yang terdiri dari Pyrotechnic actuator interlock pawl, serrated strip dan pegas. Batang ini dibuat tersembunyi di balik pilar B dan C, agar harmonis dengan desain bodi keseluruhan.
Saat ECU membaca kondisi berbahaya, dengan tingkat kemiringan mobil sudah dalam keadaan 800, batang pelindung kepala ini akan keluar secara otomatis. “Pilar di empat titik akan keluar bersamaan dengan waktu 0,01 detik. Lebih cepat dari model sebelumnya yang butuh waktu 0,05 detik,” terang Ismail.
Pilar ini akan keluar setinggi lebih dari posisi duduk orang dengan tinggi lebih dari 2 meter. Tentunya dengan syarat penumpang harus menggunakan sabuk pengaman.