Pengguna Tol Kecewa Tarif Naik, Buntut Integrasi Transaksi Tol Jakarta-Tangerang-Merak

Harryt MR - Senin, 10 April 2017 | 16:56 WIB

(Harryt MR - )

JAKARTA – Pengoperasian sistem integrasi transaksi tol Jakarta-Tangerang-Merak, berbuntut pada naiknya tarif tol yang mengacu pada sistem tarif flat.

Tentu hal ini mengundang komentar dari para pengguna jalan tol tersebut, yang mengungkapkan kekecewaannya.

Hal ini memang disayangkan, pasalnya pihak pengelola jalan tol dianggap tidak memberikan sosialisasi mendetail terkait adanya kenaikan tarif tol.

Melalui sistem tarif flat, Anda yang keluar di pintu tol dengan jarak dekat. Misal dari Gerbang Tol Kebon Jeruk mengarah ke Tomang akan dikenakan tarif flat Rp 7.000.

Artinya jauh dekat sama rata Rp 7.000. Tentu yang rugi adalah pengguna tol jarak dekat.

Cuitan kekecewaan ini diutarakan oleh banyak netizen, salah satunya adalah @vanessaazhou. “Tarif tol kb jeruk-tomang dan tomang-kb jeruk naik jd 7000 dari 2500 pdahal kami tidak melewati tol karang tengah. Ada apa ini @PTJASAMARGA,” begitu tulisnya.

Ini salah satu cuitan pengguna jalan tol Jakarta-Tangerang-Merak di medsos

Hal senada juga disampaikan oleh Tian. “Baru ngeh ini bayar tol Kebon Jeruk ke Tomang Rp 7.000. Biasanya Rp 2.500,” ucap Tian, yang berkantor di bilangan Grogol, Jakbar.

Selain itu, kemacetan juga mendera di Gerbang Tol Karang Tengah yang tak lagi ada transaksi. Pasalnya pengguna mobil banyak yang tak tahu, sehingga menyebabkan antrian panjang. (Otomotifnet.com)