Jakarta - Meski telah dilengkapi berbagai fitur keselamatan seperti dual airbags, rem dengan ABS (Anti-lock Braking System) dan EBD (Electronic Brake Distribution) dan dudukan ISOFIX, Suzuki tetap banggakan Ignis-nya hadir dengan platform baru yang disebut HEARTECT.
Apa maksudnya dan kelebihannya dibanding platform standar?
Untuk permulaan, platform baru ini baru digunakan di Ignis dan Swift generasi keenam. Karena Swift anyar belum masuk Indonesia, maka HEARTECT baru digunakan di Ignis saja di dalam negeri.
“Kalau biasanya satu sasis dibagi jadi enam bagian dan pakai high strength steel di depan saja, HEARTECT press semuanya jadi satu dan hanya jadikan tiga bagian: kiri, kanan, tengah,” tambah Riecky Patrayudha.
TECT sendiri merupakan singkatan dari Total Effective Control Technology.
Untuk membuat satu kesuluruhan platform yang kuat, setiap bagian (depan sampai belakang) menggunakan bahan high strength steel.
Efeknya, bobotnya jadi lebih ringan hingga 30 kg atau 10 persen dibanding sasis standar dengan dimensi yang sama. Karena itu pun, berat kosong Ignis hanya berkisar di 800-an kg.
“Hasilnya, rigiditas mobil jadi lebih kaku, juga centre of gravity lebih rendah,” tambahnya lagi.
Lebih jauh, bobot lebih ringan tentunya memberi efek positif kepada performa dan konsumsi yang ditunjang oleh mesin K12M miliknya.