Mesin Honda CR-V Turbo Serupa Civic, Ini Yang Membuatnya Lebih Bertenaga

Fransiscus Rosano - Minggu, 14 Mei 2017 | 15:28 WIB

(Fransiscus Rosano - )

Jakarta - Selain jok baris ketiga, mesin adalah ubahan terbesar lainnya pada All New Honda CR-V 1.5L Turbo. Seperti Civic, kini mesin berkapasitas besarnya telah diganti yang lebih kecil, namun ketambahan unit forced induction berupa turbocharger.

Mesin yang digunakan sama seperti Civic, namun menerima beberapa ubahan untuk meningkatkan tenaganya dari 171 dk ke 189 dk, juga torsinya dari 220 Nm ke 240 Nm. Perbedaan awal ada pada turbin turbo yang berkurang dari 11 menjadi 9

“Mengurangi jumlah fin dari turbo dari 11 ke 9 akan membuat turbo bisa menyerap lebih banyak udara, sehingga tenaga yang dihasilkan lebih besar,” jelas sang LPL CR-V, Koji Hirano.

Unit mesin sama dengan yang di Civic Turbo, namun beberapa jeroannya dibuat berbeda

Perubahan lainnya juga termasuk adopsi kanal pendingin piston, juga seting optimal rasio kompresi dari 10,6:1 di Civic menjadi 10,3:1.

Selain itu, setiap hal yang ada pada mesin 1.498 cc VTEC-nya kurang lebih sama. Seperti kehadiran Dual Valve Timing Control (D-VTC) di intake dan exhaust, EGR (Exhaust Gas Recirculation) internal dan klep intake terlambat, electric waste gate untuk menciptakan boost fleksibel, hingga exhaust manifold yang didinginkan air dan intercooler bertekanan negatif untuk menciptakan pembakaran yang cepat dari sistem direct injection dengan bore kecil dan stroke panjangnya.

Tentu tidak sempurna. Meski angka torsi lebih besar, namun penggunaan mesin turbo berkapasitas kecil dengan output tinggi kerap memberi efek turbo lag, alias jeda dari menginjak pedal gas dan munculnya torsi maksimum. 

Berkat penggunaan turbo, torsi maksimum rata di range rpm cukup lebar

Koji Hirano, Assistant Large Project Leader All New Honda CR-V dari Honda R&D Co., Ltd Automobile R&D Center pun tidak menampik kekurangan minor tersebut, meski tetap memaparkan kelebihannya.

“Memang benar dibandingkan mesin berkapasitas besar (2.4L CR-V), tarikan awalnya jadi ada turbo lag. Namun friksi yang lebih besar dari kapasitas besar itu membuat konsumsi keseluruhan lebih boros,” tambahnya.

Berikut yang membuatnya lebih spesial dibanding mesin 2.4L N/A lamanya

Sementara dari segi tranmisi CVT juga mengalami improvement seperti untuk efisiensi cruising misalnya, tekanan hidrolis untuk kontrolnya dioptimalkan dan reverse brake drag dikurangi. 

Untuk meningkatkan respon akselerasi, seting properti minyak dari torque converter dioptimalkan. Sedang dari segi mengurangi kebisingan, diadopsi twin-turbine untuk lock-up clucth damper.