Jakarta – Tahun ini jadi tahun terakhir F1 diselenggarakan di sirkuit Sepang Malaysia (29/9-1/10).
Berita mengenai mundurnya Malaysia menggelar balap F1 sudah santer terdengar sejak tahun lalu.
“Sebenarnya kontrak kami untuk selenggarakan F1 sampai 2018, tapi karena sejak 2014 sudah mulai menurun dan pada 2016 yang paling buruk, maka penghentian untuk menyelenggarakan F1 diajukan jadi tahun ini. Gelaran tahun ini jadi yang terakhir di sirkuit Sepang, sampai kami mendapat perhitungan kembali,” ucap Dato Razlan Razali Chief Executive Officer Sepang International Circuit (SIC) di Jakarta (23/5).
Penurunan penonton, rating televisi yang tak membaik, dampak ekonomis dan pariwisata jadi perhitungan penghentian tersebut.
Harga untuk menyelenggarakan event F1 yang sulit untuk negosiasi juga jadi salah satu faktor pemikiran SIC.
Ditambahkan oleh pria ramah ini bahwa perhelatan F1 memang memberi dampak besar bagi pariwisata dan pengenalan Malaysia, tapi kehilangan F1 juga bukan suatu yang harus disesali.
“Wajar saja datang dan pergi. Kita (SIC dan Malaysia) tetap bisa menggelar event internasional lain, tentu dengan perhitungan juga,” ungkapnya.
Menurut Dato Razlan, akan ada event-event lain yang sudah mengejukan untuk memakai sirkuit tersebut. (Otomotifnet.com)