Ini 10 Alasan Mengapa Wuling 'Pede', Bangun Pabrik Mungkin 'Receh'

Harryt MR - Kamis, 15 Juni 2017 | 23:28 WIB

(Harryt MR - )

Jakarta - Wuling Motors, menjadi pemain baru yang memulai debutnya di pasar gemuk, yakni segmen LMPV yang baru saja diperkenalkan bernama Confero S. Tentu menarik melihat ‘pede’ nya Wuling yang asli Tiongkok merangsek ke pasar mobil nasional, menantang pabrikan yang didominasi oleh pabrikan asal Jepang maupun Eropa. Tengok saja pabriknya yang megah di Greenland International Industrial Center (GIIC), Cikarang Pusat, Bekasi, Jabar.

Pabrik seluas 60 hektar dengan investasi USD 700 juta, bagi Wuling mungkin saja ‘receh’. Pasalnya di negeri asalnya yakni Tiongkok, jualan Wuling cukup moncer. Nah, paling afdal jika melirik 10 fakta yang menjadi alasan menagapa Wuling ‘pede’ untuk jualan sekaligus investasi pabrik di tanah air. Yuks diintip lebih detail.

1. Berbekal pada pasar di Tiongkok yang besar. Jadi ibaratnya kalau ada sesuatu di Indonesia, bisa dibilang masih aman. Wuling Motors adalah salah satu merek milik SAIC-GM-Wuling Automobile Company Limited (SGMW), perusahaan gabungan antara tiga pemegang saham utama dari SAIC Motor Corporation Limited, General Motors (Tiongkok), dan Guangxi Automobile Group. 

SGMW mencatat rekor penjualan 2016 di Tiongkok mencapai 2,13 juta unit, meningkat dibandingkan penjualan di 2015 sebanyak 2,040 juta unit. Wuling Hongguang merupakan kontributor terbesar penjualan SGMW di 2016. Mobil MPV ini mencatat penjualan sebanyak 650.018 unit di 2016.

2. Masuk pertama kali dengan meluncurkan LMPV bernama Confero S merupakan strategi Wuling sebagai bagian dari brand prositioning. Rencananya akan diluncurkan pada Agustus 2017. Lalu mengapa Wuling berani bertarung di segmen gemuk dengan persaingan yang ketat ini?

“Kami melihat pasar MPV 2017 masih menarik. Nilai kekeluargaan di Indonesia tidak akan memudar dengan cepat dan melihat bahwa pemain otomotif masih meluncurkan berbagai produk MPV baru, yang mengindikasikan bahwa pasar ini masih akan terus tumbuh,” jelas Cindy Cai, Vice President of Vehicle, Sales, Service and Marketing Wuling Motors.

3. Investasi pabrik di Cikarang, Bekasi, Jabar senilai USD 700 juta atau setara Rp 9,38 Triliun. Kapasitas produksinya diklaim mencapai 120 ribu unit per tahun. Wow, jumlah yang cukup besar, apalagi Wuling belum punya sejarah sukses jualan di Indonesia, lantas sudah berani investasi sebesar itu. 

“Kami berencana untuk berada di Indonesia dalam jangka waktu yang panjang. Hal ini yang mendasari kami untuk membangun pabrik dan Supplier Park, sehingga kami dapat memberikan layanan terbaik bagi masyarakat Indonesia. Anda dapat melihat dari maket pabrik ini bahwa kami serius untuk menciptakan mobil yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia dan untuk memastikan komitmen terbaik dalam layanan purna jual kami,” papar Xu Feiyun, Presiden Wuling Motors.

4. Tak main-main, pabrik Wuling menduduki areal seluas 60 hektar. Terbagi atas, 30 hektar untuk pabrik perakitan dan 30 hektar sisanya untuk supplier park. "Supplier Park ini dibangun untuk mendukung proses produksi pabrik. Dengan memadukan semua pemasok komponen kami dalam satu area, kami berharap dapat mengurangi waktu dan proses produksi, serta membuat sistem produksi kami lebih efektif dan efisien," ungkap Arif Pramadana, Direktur Senior Manufaktur Wuling Motors.

5. Gandeng 15 pemasok komponen internasional ternama dan juga bekerja sama dengan sekitar 20 pemasok komponen lokal untuk dapat berproduksi di Supplier Park Wuling. Diharapkan dapat memulai kegiatan produksi di Supplier Park Wuling tahun ini. 

"Seperti yang sudah direncanakan, lebih dari separuh komponen untuk produk pertama Wuling akan menggunakan produk lokal. Ke depannya, diharapkan kontribusi pemasok komponen lokal dapat meningkat seiring dengan berkembangnya produksi Wuling," tambah Arif.

6. Pabrik Wuling telah dilengkapi dengan teknologi global yang diadopsi dari General Motors (GM), yaitu 'Global Manufacturing System' (GMS) yang digunakan di seluruh pabrik GM di seluruh dunia. Sistem ini memungkinkan Wuling untuk mencapai proses produksi yang diklaim efisien dan berkualitas tinggi.

7. Pabrik Wuling akan menciptakan rantai industri hulu dan hilir, memberikan kontribusi bagi industri otomotif Indonesia. Yakni diklaim mampu menyediakan 3.000 lapangan kerja untuk masyarakat lokal. Serta menggerakkan penyuplai komponen tier 1, tier 2 dan tier 3.

8. Wuling juga menyiapkan layanan dealer untuk menyokong penjualan dan purnajual, serta ketersediaan suku cadang di seluruh Indonesia. Wuling menargetkan untuk membuka lebih dari 50 dealer pada tahun pertama setelah peluncuran mobil. 

Bahkan, Wuling juga bakal menyiapkan lembaga pembiayaan yang menyediakan skema finansial. Tujuannya untuk memberikan kecepatan dan kemudahan akses produk bagi pelanggan.

9. Wuling juga telah mendirikan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Otomotif Indonesia-Tiongkok di Karawang, yang merupakan bentuk kerja sama dengan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di daerah tersebut. Tujuannya untuk menyiapkan tenaga kerja siap pakai sesuai kebutuhan Wuling Motors.

10. Selain punya platform LMPV, Wuling juga punya platform model SUV, City Car hingga kendaraan niaga semisal pickup. Seluruhnya akan diproduksi di pabrik Cikarang, serta menjadi basis produksi untuk pasar Asia Tenggara. (Otomotifnet.com)