Jakarta-Ngomong masalah tertekan, penjualan motor bisa sama dengan perasaan. Seperti sekarang ini, penjualan motor nasional lagi tertekan dan bikin baper.
Laporan dari PT Astra Honda Motor (AHM), penjualan motor semua merek selama lima bulan 2017 ini turun 5 persen. Honda sendiri turun 2 persen dibanding periode sama tahun lalu.
Jumlah motor semua merek yang kejual sampai Mei ini sebanyak 2,3 juta unit.
Honda sendiri hanya menyisakan jatah sedikit buat merek lain.
Yakni mencetak penjualan 1,7 juta unit sisanya sebanyak 600 ribu unit dibagi-bagi pemain roda dua lain.
“Bukan menyisakan. Tapi konsumen memang lebih banyak pilih Honda,” tepis Thomas Wijaya, Direktur Marketing AHM di sela-sela buka puasa bersama AHM di Jakarta (14/6).
Lalu apa sih yang bikin baper para pabrikan motor saat ini?
Thomas lantas menyebut beberapa faktor kenapa lebih sedikit orang yang beli motor saat ini.
“Kenaikan biaya pengurusan dokumen kendaraan dan BBN lokal,” ucapnya.
“Aturan OJK mengenai pengurangan total aquisition cost atau insentif untuk dealer yang mempengaruhi diskon.”
“Penenan pertanian dan perkebunan mundur dari Maret-April ke April-Mei.”
“Lalu daya beli belum membaik,” ucapnya.
Melihat hal ini, Honda ikut mengantisipasi target penjualan tahun 2017.
“Diperkirakan penjualan motor Indonesia sebanyak 5,8 sampai 6 juta unit. Target kita (Honda) menjual sebanyak 4,3-4,4 juta unit. Sedangkan tahun lalu penjualan kami 4,4 juta unit,” pungkasnya. (otomotifnet.com)