Jerman - MotoGP putaran 9 di sirkuit Sachsenring akhir pekan ini (30/6-2/7) menjadi tantangan tersendiri lantaran sirkuit yang panjangnya 3,671 km itu merupakan trek yang banyak tikungan, 10 kiri dan 3 kanan sehingga pembalap bakal lebih banyak berada di kondisi menikung ketimbang saat posisi tegak lurus di straight.
Menikung yang baik tak hanya dituntut dari skill pembalapnya tetapi juga sepeda motor yang tentunya memiliki stabilitas dan kelincahan melibas tikungan.
Peran tersebut menjadi peran penting peranti yang bernama swing arm (lengan ayun) yang bekerja sama dengan suspensi dan juga ban sehingga membuat pembalap tak ragu menyikat tikungan dengan kecepatan tinggi dengan kemiringan maksimal.
Eh ternyata, swing arm itu juga ada beberapa tipe yang disesuaikan dengan karakter trek.
Lengan ayun (swing arm) panjang dan pendek, di mana untuk tipe panjang lebih lentur namun tidak membuat ban cepat aus serta cocok di semua tipe permukaan aspal.
Kebalikannya, lengan ayun pendek lebih rigid tidak terlalu lentur namun berimbas pada tingkat kausan ban yang tinggi plus saat menikung lebih stabil.
Serta untuk lebih menyesuaikan karakter dan gaya masing-masing pembalap, swing arm (lengan ayun) dikembangkan lagi berdasarkan tingkat rigiditasnya, yaitu stiffer (rigid banget) di mana tingkat kelenturannya rendah dan softer (tidak rigid) yang tingkat kelenturannya tinggi.
Untuk lebih detail bisa menyimak video pembahasan swing arm di saat menikung rebah dari laman akun instagramn www.motogp.com. (otomotifnet.com)
Swingarm length vs flex and the effect on tyre and grip // Swingarm flex in 3D! #MotoGP ????
A post shared by MotoGP (@motogp) on