Indonesia Masih Berwacana, Negara Di ASEAN Ini Sudah Duluan Jual Mobil Listrik

Harryt MR - Jumat, 21 Juli 2017 | 16:24 WIB

(Harryt MR - )

Jakarta – Indonesia baru berwacana mengembangkan mobil listrik, negara di ASEAN ini sudah duluan jual mobil listrik untuk warganya. Yups, Thailand menjadi salah satu negara di ASEAN yang gencar memasarkan mobil listrik.

Hal ini diketahui ketika OTOMOTIFNET meliput gelaran BIMS 2017 (Bangkok International Motor Show 2017), yang digelar pada April dengan mengusung tema ‘Reach To the Planet Technology’.

Secara garis besar, pengembangan teknologi electric vehicle di Thailand ada empat jenis. Diantaranya hybrid, plug-in hybrid, fuel cell dan electric vehicle.

Negeri gajah putih ini tengah asyik dengan mainan barunya. Yakni dalam upaya mengejar diversifikasi energi bahan bakar kendaraan.

Teknologi Electric Vehicle (EV) kini menjadi fokus pengembangan hampir semua pabrikan mobil dan motor Thailand.

Semangat pengembangan teknologi ini sebagai langkah untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak maupun gas.

Maklum saja, Thailand tak punya banyak sumber daya minyak dan gas. Selain itu, industri otomotif Thailand berorietasi ke pasar ekspor.

Jadi, mau tak mau harus mengikuti tren pasar global. Dimana Thailand merupakan salah satu basis produksi mobil untuk pasar Eropa, Australia, Amerika, Asia dan Timur Tengah.

”Pengunjung BIMS 2017 mendapat kesempatan untuk menyaksikan kemajuan inovasi teknologi otomotif, seperti mobil berpenggerak listrik atau mobil listrik,

plug-in hybrid vehicle dengan baterai yang di charge melalui colokan listrik, serta mobil hybrid murni yang digerakkan mesin turbo,” sebut Dr. Prachin Eamlumnow, President CEO, Grand Prix International Public Company Limited, penyelenggara BIMS.

Bahkan di sejumlah daerah di Bangkok dan sekitarnya telah disediakan charging station yang terintegrasi dengan pom bensin.

Di sejumlah temat umum dan perkantoran di seputar kota Bangkok disediakan charging station

“Thailand sedang mengembangkan pom bensin yang terintegrasi dengan charging station serta stasiun pengisian bahan bakar gas,” ungkap Komar Johari, Wartawan Senior Grand Prix International Public Company Limited.

Dibawah komando badan kordinator investasi Thailand, rencana pengembangan program EV tengah menjadi fokus untuk mempersiapkan infrastruktur dan fasilitas pendukungnya.

“Untuk EV rencana 5 tahun. Kita sudah siapkan fasilitasnya. Kita fokus kembangkan EV. Termasuk pabrik baterai. Thailand menjadi negara pertama di ASEAN yang fokus ke EV,” ungkap Dr. Prachin.

Recharge listrik menggunakan aplikasi yang bisa diakses melalui smartphone, termasuk untuk pembelian token listriknya

Lalu apakah ada insentif pajak untuk menstimulus industri otomotif yang terjun di EV?

“Kita berikan jaminan insentif pajak selama 5 tahun. Kita juga punya kebijakan carbon taxes. Infrastruktur sedang kita kerjakan. Sejumlah pabrikan juga telah melakukan produksi EV di Thailand,” jawab Dr. Prachin. (Otomotifnet.com)

Baca Juga: 

Ini Solusi PLN Dukung Infrastruktur Mobil dan Motor Listrik, Ternyata Sudah Ada 369 SPLU

PLN: Jangan Khawatir Anjlok, Sistem Jawa-Bali Siap Setrum Mobil dan Motor Listrik