Suzuka, Jepang - Motor balap di ajang Suzuka 4 Hours Endurance Race ternyata banyak standarnya. Contohnya CBR600RR yang dipakai pasangan Awhin Sanjaya dan Rheza Danica dan Astra Honda Racing Team (AHRT).
"Standar saja," buka Anggono Iriawan, Senior Manager Safety Riding & Motorsports Departement PT AHM. "Best lap nya saja lebih pelan dari SS600 di Asia Road Racing Championship (ARRC)," sambungnya.
Di ARRC best time bisa mencapai 2 menit 12 detik, sedang di Suzuka 4 Hours Endurance Race, paling cepat saat kualifikasi hanya 2 menit 17 detik.
Menurut Anggono, di balap ini durabilitas mesin lebih diutamakan. Selain itu, faktor penentu kemenangan bukan hanya motor tapi banyak faktor. Fisik pembalap, koordinasi dengan tim hingga strategi pit punya pengaruh besar.
"Mesin standar saja, hanya ganti knalpot TSR dan ECU," beber Wiehendri, salah satu mekanik AHRT yang mengawal Awhin dan Rheza.
Setingan lain berfokus pada suspensi. "Yang belakang ganti Showa, depan standar tapi diseting ulang," jelasnya. Lainnya, tentu saja ganti ban yang tahun ini menggunakan suplayer tunggal merek Bridgestone.
Karena saat balap selama 4 jam tidak ada ganti ban, maka area roda juga standar. Berbeda dengan ketahanan 8 jam yang mengharuskan roda mudah dibongkar pasang saat ada penggantian.
Uniknya meski tiap pergantian pembalap dilakukan isi bahan bakar, tapi tutup tangki masih standar. Jadi, memang lebih lama saat melakukan isi bensin.
Yuk lihat detailnya. (Otomotifnet.com)