SPIELBERG - Marc Marquez (Repsol Honda Team) sebenarnya punya ambisi bisa mencetak kemenangan di GP Austria di lintasan Red Bull Ring, Spielberg, Austria (13/8) yang sekaligus mengentaskan rekor belum pernah juara di trek ini dan juga membidik tiga kali juara seri secara beruntun alias hat-trick.
Sayangnya semua target yang sudah direncanakannya tidak ada yang berhasil.
Ternyata dari analisis OTOMOTIFNET ada beberapa hal penyebab kegagalan Marc Marquez jadi juara di GP Austria.
1. Salah Pilih Ban
Sejak sesi latihan hingga kualifikasi GP Austria (11-12/8) kondisi cuaca dan suhu memang tak menentu sehingga membuat penentuan dan strategi pemilihan ban juga sulit diprediksi. Namun saat latihan bebas 4 (FP4) yang menjadi acuan atau referensi untuk lomba, Marc Marquez memilih kombinasi ban slick kompon medium (depan/belakang) dan alternatif kompon medium (depan) dan soft (belakang) saat kualifikasi. Eh di saat raceday, Marc Marquez memilih kombinasi kompon medium (depan) dan hard (depan) sehingga performa Marc Marquez tak bisa maksimal karena membutuhkan waktu hingga suhu kerja ban dan juga di beberapa lap terakhir bannya mulai aus.
2. RC213V Kalah Tenaga di Trek Lurus
Memang bukan tanpa alasan trek Red Bull Ring digadang-gadang klop buat Ducati Desmosedici dan benar adanya. Di dua bagian trek lurus lepas tikungan 10 menuju tikungan 1 dan kemudian menghadapi tikungan 3, Marc Marquez tak berhasil menyalip Desmosedici yang amat bertenaga. Meski bisa menyalip di tikungan 6 dan 7 yang lantas kembali disalip saat melewati trek panjang dobel lepas dari T10 hingga T3.
3. Unforced Error
Marc Marquez sejatinya bisa menjadi juara dan mencetak rekor hat-trick juara seri bila saja tak melakukan kesalahan sendiri yang tidak perlu. Marc Marquez sudah memimpin lomba mulai lap 10, eh di lap 17 berhasil disalip Andrea Dovizioso gara-gara Marc Marquez melebar di tikungan 3 dan memang Marc Marquez kembali mengambil posisi terdepannya di tikungan kombinasi 6 dan 7. Namun di lap 21 lagi-lagi melakukan kesalahan sendiri di tikungan yang sama.
4. Kelamaan di Belakang Desmodovi
Lepas lap 21 saat Andrea Dovizioso berhasil menyalip posisi terdepan yang dipegang Marc Marquez, joki tim Repsol Honda itu tertahan terlalu lama di belakang Desmodovi sehingga alur balapnya terbawa ritme balap dari rival di depannya. Padahal Marc Marquez bukan pembalap yang terbawa alur pembalap lain, namun di GP Austria kemarin Andrea Dovizioso berhasil mendikte penampilan Marc Marquez berkat Desmoedici GP yang powerful serta strategi late braking yang membuat Marc Marquez tak memilik celah untuk menyalip.
5. Termakan Umpan Perangkap Tikus
Klimaksnya saat Marc Marquez memakan umpan ala perangkap tikus yang dibuat Andrea Dovizioso di tikungan terakhir. Desmodovi sengaja tak melakukan gaya defensif dan melakukan pengereman untuk meredam Marc Marquez yang malah membuat celah di bagian kanan jelang tikungan 10. Padahal bila jalur itu diambil maka kurva tikungannya lebih dalam dan membuat motor kehilangan traksi dan akselerasi saat keluar tikungan. Benar saja, Marc Marquez mengambil celah kosong itu, sementara Andrea Dovizioso berada di racing line yang ideal sehingga Desmosedici GP17 memiliki traksi dan akselerasi yang lebih baik saat keluar tikungan sehingga berhasil finish pertama.
"Saya harus melakukan manuver terakhir itu dan kalau tidak saya bakal enggak bisa tidur," kilah Marc Marquez yang harus puas finish runner-up. (Otomotifnet.com)