Tangerang - Banyak faktor yang membuat penjualan motor di paruh pertama tahun 2017, turun hingga 8 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
"Di awal tahun misalnya, ada kebijakan kenaikan harga BBM. Ini cukup mempengaruhi penjualan di 3-4 bulan awal," ujar Thomas Wijaya, Direktur Marketing AHM.
Selain kenaikan BBM jenis Pertamax Series hingga 300 rupiah per liter, kenaikan biaya pengurusan PNBP STNK, hingga dua kali lipat juga jadi salah satu faktor.
"Kenaikan biaya pengurusan STNK juga menjadi salah satu sebab rendahnya daya beli konsumen," lanjut Thomas yang ditemui di Big Wing Astra Biz Center BSD City, Senin (14/8).
Di luar faktor tersebut, masih ada dua faktor lain yang menyumbang turunnya angka penjualan motor di paruh pertama 2017.
"Dari calon konsumen di daerah pertanian misalnya, mereka mengalami pengurangan produksi dan timing panen mundur. Biasanya Maret-April, sekarang April-Mei," jelasnya.
Kemudian dari faktor industri, para buruh masih negosiasi dengan pihak perusahaan soal gaji di awal-awal tahun, sehingga mempengaruhi keputusan mereka ketika ingin membeli motor baru.
"Para buruh di industri biasanya masih negosiasi dengan pihak perusahaan soal gaji di 2-3 bulan awal 2017, jadi banyak yang menahan membeli produk baru," pungkas Thomas. (Otomotifnet.com)