JAKARTA-Informasi yang diterima OTOMOTIF menyebutkan bahwa pihak Gaikindo, Kementerian Keuangan, Kementerian Perindustrian, dan juga Kementerian ESDM intensif membahas program mobil listrik dan hybrid.
Saking mendesaknya kebutuhan program mobil ramah lingkungan itu, menurut sang sumber, pekan-pekan ini dilakukan pertemuan intensif dari pihak-pihak di atas paling tidak dua hari sekali.
Jika merunut pada program LCEV (Low Carbon Emission Vehicle) maka peruwujudannya akan terjadi di tahun 2025.
Namun nampaknya usai Presiden Jokowi di berbagai kesempatan menyebut-nyebut soal Elon Musk, bos mobil listrik Tesla, hingga bulan Juli lalu nampaknya itu jadi ‘kode keras’ kalau industri otomotif harus segera merespon secepatnya.
Masa persiapan industri otomotif nasional hingga tahun 2025 dianggap terlalu lama.
Informasi dari sang sumber itu lagi, proses mempercepat regulasi soal massalisasi mobil listrik ataupun hybrid nampaknya akan diwujudkan dalam bentuk Keppres.
Nah, masalahnya menjual mobil listrik ‘murni’ di Indonesia butuh kesiapan infrastuktur yang rumit.
Makanya sebagai perantara, Keppres itu akan mengatur soal penjualan mobil hybrid yang untuk sementara waktu bisa diimpor secara utuh oleh para APM.
Target yang tengah dikejar adalah akhir tahun 2017.
Dengan begitu tahun 2018 sudah bisa dijual ke konsumen mobil hybrid dan Anda bisa membeli enggak lama lagi.
Nah…
Baca juga:
Sekjen ESDM Optimis Mobil Listrik di Indonesia Akan Berhasil
Insentif Pajak LCEV, Mobil Hybrid dan Listrik Bakal Lebih Terjangkau