Nyaris Tak Terdengar, Alasan Bos Tim MotoGP Tolak Mesin Listrik

Joni Lono Mulia - Minggu, 10 Desember 2017 | 21:00 WIB

Ekshibisi minigp di GP Jepang beberapa waktu, motor tenaga listrik nyaris tak terdengar suaranya (Joni Lono Mulia - )

Paolo Ciabatti menilai mesin bertenaga listrik akan menghilangkan raungan dan serunya suara berisik khas mesin MotoGP.

BACA JUGA: Terungkap, Tim Valentino Rossi Pernah Ajukan Sponsor Ke Indonesia

Tak luput direktur KTM Motorsport, Pit Beirer, punya opini serupa.

"Aku berumur 45 tahun dan menyukai yang ada saat ini sebagaimana Paolo dan Livio," kata Pit Beirer.

Pit Beirer menambahkan bahwa perkembangan mesin listrik di dunia tidak akan mengganti mesin konvensional setidaknya selama 15 tahun mendatang.

Sedangkan manajer tim Suzuki, Davide Brivio menilai bahwa wajar jika Dorna selaku penyelenggara MotoGP memiliki pikiran untuk mengembangkan kelas elektrik di MotoGP.

Hal ini karena di dunia industri mobil sudah cukup cepat dalam mengembangkan mesin bertenaga listrik, dan hal ini akan segera terjadi di industri motor.

Davide Brivio menilai kelas motor bertenaga listrik bisa berkembang ke depannya.

Romano Albesiano, manajer Aprilia Racing, berpendapat perkembangan mesin listrik di balap motor bukan tidak mungkin.

"Mungkin teknologi hybrid bisa realistis, seperti di Formula 1," ungkap Romano Albesiano.

Namun, realisasinya akan sulit telebih terkait dengan teknologi baterainya.

BACA JUGA: Kondisi Stuntman Sulap Gagal Didoakan Bocah Ini, Videonya Bikin Haru

Managing Director Yamaha Racing, Liv Jarvis, nggak mau ketinggalan dan menilai bahwa perkembangan motor listrik masih kalah dengan mobil listrik.

Namun, Lin Jarvis menganggap perkembangan mesin bertenaga listrik baik dan akan memberi peran vital dalam industri balap.

Pun begitu, Lin Jarvis mengungkapkan MotoGP dengan mesin listrik masih susah dan belum bisa menggantikan kelas MotoGP saat ini.

"Mungkin tidak akan pernah bisa menggantikan kelas MotoGP, tapi bisa saja kelas lain," pungkas Lin Jarvis.