Otomotifnet.com - Setiap zaman kerap kali melahirkan tren sendiri, salah satunya adalah pelindung bodi motor ini.
Era '70-'80-an engine guard ini sudah banyak dipakai.
Umumnya di motor-motor laki Honda.
Era 2000-an kian banyak yang pakai frame slider.
(BACA JUGA: Kocar-Kacir, Polisi Gerebek Balap Liar, Joki dan Penonton Lari Terbirit-Birit)
Peranti batang kecil di sisi kanan kiri mesin.
Trennya didorong kehadiran Kawasaki Ninja 250 karbu di 2008.
Banyak pemilik enggak rela bodi remuk atau lecet saat motor tertidur di aspal.
Makin laris karena Honda dan Yamaha juga main di sport 250.
Tren frame slider kian ramai karena pemakai sport 150 ikut mengkonsumsinya.
Bagaimana dengan crash bar?
Memang secara official, produk pabrikan Kawasaki yang merilisnya saat meluncurkan Versys-X250 tahun lalu.
Akan tetepi, di luaran sana pemakaian crash bar sudah marak.
BMW R1200 GS sudah menggunakannya.
Bagaimana crash bar di motor kecil dan massal?
Bisa dibilang pemakainya masih diem-diem.
Ya kayak beli narkoba gitu.
Begitu motor dibawa kopdar, bikin penasaran rekan lain karena tampil beda.
Itu lantaran sifatnya masih custom atau pesanan pribadi.
Tapi lama-kelamaan bengkel modif mulai menyediakan dalam jumlah banyak buat teman-temannya sekomunitas.
Zaman now, crash bar sudah kayak obat sakit kepala.
(BACA JUGA: Kocak! Biker Disemprot Lumpur, Anggap Saja Mandi Pake Shower)
Di mana-mana ada.
Bukan hanya di bengkel modif.
Tapi juga di toko-toko aksesori, dijual bareng aksesori lain.
Bahkan dijual besar-besaran lewat e-commerce atau toko online.
Harganya enggak seseram frame slider yang bisa mencapai Rp 1 - 2 jutaan.
Crash bar dijual kisaran Rp 250-350 ribu, bisa lebih.
Yuk simak rekan-rekan biker yang memakainya yang mereka upload via instagram berikut.