Merinding, Kecelakaan Maut Di Tanjakan Angker Yang Tewaskan 27 Orang

Taufan Rizaldy Putra - Minggu, 11 Februari 2018 | 10:50 WIB

Bus Kecelakaan di Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat (Taufan Rizaldy Putra - )

Otomotifnet.com - Sabtu (10/02) sore, terjadi kecelakaan di sebuah tanjakan di daerah Subang, Jawa Barat.

Kabar terbaru dari Humas RSUD Subang, korban tewas dalam insiden tersebut mencapai 27 orang.

"27 yang Meninggal Dunia, 18 mengalami Luka berada di IGD. Semuanya berasal dari penumpang Bus," kata Kasubag Humas RSUD Subang Mamat Budirakhmat kepada Tribun Jabar yang dikutip oleh Otomotifnet.com.

Bus pariwisata tersebut berisikan 50 penumpang terbalik di Jalan Raya Bandung-Subang.

(BACA JUGA: Sopir SUV Pelaku Tabrak Lari Pesepeda, Mengaku Bukan Kabur Tapi Menyerahkan Diri)

Persisnya di Kampung Cicenang, Ciater, Subang tepatnya pada Tanjakan Emen yang dikenal angker.

Mengenai korban luka-luka, kata Mamat, rata-rata mengalami patah tulang kaki, tangan, dan pinggul, serta luka berat di kepala.

Menurut Kapolres Subang AKBP M. Joni, kecelakaan itu melibatkan bus berpelat nomor F7959AA dan sebuah sepeda motor Beat T4382MH.

Bus tersebut melaju dari arah Bandung menuju Subang.

Sopir bus berplat nomor F 7959 AA, Amirudin (32) kini sedang dalam penanganan medis.

(BACA JUGA: Perkara Rp 30 Ribu, Seorang Polisi Dicopot Dari Jabatannya, Enggak Bisa Damai Lagi)

"Sopir itu mengalami luka, saat ini masih dalam proses medis. Sopir belum bisa kita mintai keterangan," kata Joni kepada Tribun Jabar di RSUD Subang, Jalan Brigjen Katamso, Dangdeur, Subang, Minggu (11/2/2018).

"Rombongan Bus Parawisata datang dari arah Bandung menuju Subang, sesampainya di turunan kendaraan bus terbalik dan menabrak Honda BeAT nopol T 4382 MH," kata Kabid Humas Polda Jabar, AKBP Hari Suprapto melalui pesan singkat

Oleh Tempat Kejadian Perkara akan dilakukan pagi ini (11/02) bersama beberapa pihak terkait.

"Olah TKP akan diupayakan dimulai dari pagi hingga selesai semuanya," ucapnya.
Meski jalanan tersebut terkenal rawan kecelakaan, rambu lalu lintas, dan prasarana jalan lainnya telah memadai.

Kepala Dinas Perhubungan provinsi Jawa Barat, Dedi Taufik menyebut, belum bisa memastikan faktor utama penyebab kecelakaan tersebut.