Hmm... Mobil China Hadapi Masa Kritis 3 Tahun Ke Depan, Bilang Pengamat Otomotif Ini

Joni Lono Mulia - Senin, 14 Mei 2018 | 15:10 WIB

(Joni Lono Mulia - )

Otomotifnet.com - Ketatnya persaingan industri otomotif di Tanah Air semakin ketat.

Hal tersebut dengan hadirnya produk dari negeri Tirai Bambu, China.

Kedatangan brand China ini disambut baik, salah satunya memberikan pilihan harga yang lebih terjangkau dibanding produk yang telah ada.

Namun demikian, sebagai sebuah industri yang belum lama hadir di Tanah Air.

(BACA JUGA: Serem... Bom Motor Maupun Mobil Di Surabaya Punya Julukan 'Mother Of Satan')

Produk China itu dituntut mampu bertahan di tengah persaingan dan hal tersebut nggak mudah pula.

Banyak tantangan dan hambatan yang bakal mengadang.  

Sebagaimana yang diuraikan, Johnny Darmawan, pengamat otomotif nasional menilai perjuangan brand China sangat berat.

“Masa untuk bertahan sampai 3 tahun. Ini masa kritis produsen baru. Kita bisa melihat contoh produsen lainnya dulu sebut saja mobil Korea. Berat kan,” kata eks Presiden direktur PT Toyota Astra Motor (PT TAM).

Ia menilai keunggulan sebuah produk bukan hanya soal kualitas dan teknologi saja.

“Kalau mengklaim terbaik, semua produsen pasti akan melakukan hal tersebut. Soal teknologi, mobil China pun juga memiliki teknologi terkini. Luar biasa,” jelas Johnny Darmawan.

Ia mengatakan menjual mobil itu bukan hanya menjual produk.

(BACA JUGA: Aneh, Petugas Parkir Yang Halau Avanza Pengebom Enggak Diketahui Keberadaannya)

“Tetapi produk dan lain lain. Ada networking, aftersales, spare part, availability dan juga resale value,” jelasnya.

JD sapaan akrabnya menyebutkan handicap mobil China salah satunya outlet.

"Buat semua pemain outlet penting sebab untuk menjangkau penjualan. Sedangkan aftersales untuk memberikan pelayanan sejak awal beli produk hingga kembali menjual. Hal fundamental ini harus mereka perkuat," jelasnya.

Jadi, persaingan itu menurutnya bukan soal produk.

Akan tetapi bagaimana produsen mampu membuat persepsi produknyalah yang terbaik.

“Bagaimana mempersepsikan sebuah produk itu baik, mulai dari awal, saat perjalanan hingga dia jual kembali konsumen happy," tambah JD lagi.

(BACA JUGA: Ini Sosok Polisi Yang Gendong Anak-Anak Dalam Peristiwa Bom Di Polrestabes Surabaya, Ternyata Pejabat Penting)

Perjalanan itu irit bensin, tidak pernah mogok, gampang bengkel dan buntutnya resale value. Ini semua adalah harus dibikin, diinvestasi. Tidak serta merta,” kata penunggang Land Cruiser ini.

Jadi untuk menjadi pemenang dalam pasar adalah well experience dan good experience. 

“Selain bagaimana ia memiliki pengalaman  panjang, tetapi dalam pengalaman ini harus memiliki kesan yang baik. Kedua-duanya harus ada,” bilang Johnny.

(BACA JUGA: 6 Fakta Bom Motor Di Polrestabes Surabaya, Anak Pelaku Selamat Digendong Polisi)

Saat ditanyakan apakah problem gempuran motor China (Mocin) yang hanya beberapa saat bertahan di Indonesia akan terulang pada mobil China?

Johnny menampiknya, sebab ada beberapa perbedaan prinsip antara kehadiran motor China dulu dan mobil China sekarang.

“Dulu mereka (Mocin) datang ke sini tanpa target. Mereka konsepnya jualan di ruko dengan harga murah. Nanti setelah itu, baru mikir industri. Kalau sekarang, masuk dengan investasi. Jika pemain ini mampun well experience dan good experience, bisa jadi,” bilangnya.