Hanya Vespa 1977, Tapi Lihat Bahan Bakarnya, Bikin Takjub!

Parwata - Sabtu, 19 Mei 2018 | 13:56 WIB

Dimas Bagus Wijanarko naik Vespa ke Bali pakai BBM hasil olah limbah plastik (Parwata - )

Otomotifnet.com - Dimas Bagus Widjanarko bukan biker biasa.

Memang 'hanya' menaiki sebuah Vespa Super 1977.

Tapi lihat bahan bakar yang ia gunakan, pasti bikin takjub. 

Pasalnya Vespa ini menggunakan BBM yang berasal dari sampah plastik.

Ia memulai perjalanan sejauh 1.200 kilometer menyusuri Pulau Jawa dan Bali.

Dalam perjalanannya ini, Dimas akan menggunakan Vespa Super tahun 1977 yang mengonsumsi bahan bakar dari hasil pengolahan sampah plastik.

Perjalanan Dimas akan dimulai dari Jakarta, 19 Mei dan dijadwalkan akan finis di Sanur, Bali pada 30 Juni.

(BACA JUGA: Kasihan Dani Pedrosa, Ada Benjolan Isi Air Di Pinggang, Efek Terpental di GP Spanyol)

Perjalanan ini merupakan bagian dari kampanye #pedulisampahplastik yang dilakukan organisasinya, Gerakan Tarik Plastik (Get Plastic).

Selama perjalanan, Dimas akan singgah di 15 kota untuk mengadakan workshop seputar pengolahan sampah plastik.

Dimas berharap kampanye #pedulisampahplastik bisa menggerakan masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungannya, terutama terkait sampah plastik.

"Kami juga berharap ke depannya ada pengolahan sampah plastik yang berbasiskan masyarakat demi tercapainya program Indonesia Bebas Sampah Plastik 2020," ucap Dimas sebelum memulai perjalanannya dari Gudang Sarinah Ekosistem, Pancoran, Jakarta.

Get Plastic menyebut rata-rata kantung plastik hanya digunakan 25 menit.

Namun dibutuhkan hingga 500 tahun agar plastik tersebut hancur dan terurai di alam.

(BACA JUGA: Bikin Gagal Fokus, Jorge Lorenzo Konsentrasi Balapan, Ogah Pusing Soal Kontrak)

Kontribusi terbesar polusi plastik adalah dari botol minuman.

Tercatat ada 480 milyar botol plastik terjual sepanjang tahun 2016. Artinya lebih dari 20.000 botol dijual per detik.

Dengan kondisi tersebut, diprediksi jumlah plastik di laut bisa lebih banyak dari ikan pada tahun 2050.

Pemerintah Indonesia diketahui pernah melakukan upaya pengurangan sampah plastik dengan mengeluarkan kebijakan kantong plastik berbayar Rp 200.

Meskipun dinyatakan adanya pengurangan penggunaan plastik 25-30 persen di beberapa kota, namun angka ini belum terlalu siginifikan untuk menjawab pesoalan sampah plastik saat ini.

(BACA JUGA: Ngeri..Mobil Milik Terduga Teroris, Isinya Senapan, Pedang Dan Teropong)

Kompas.com
GP007 yang bisa memproduksi bahan bakar dari sampah plastik

Melihat kondisi sampah dan berbagai bahaya yang ditimbulkan oleh sampah plastik dalam jangka waktu lama.

Sejak 2014, Get Plastic telah mengembangkan alat pengolahan sampah plastik menjadi energi (BBM) serta memanfaatkan alat tersebut dengan melakukan berbagai kegiatan wokshop dan pendampingan.

Setiap harinya Get Plastic berkegiatan di Gudang Sarinah Ekosistem dan membuka donasi sampah plastik yang kemudian diolah menjadi BBM.

Sekarang Get Plastic sedang menjajaki kerjasama dengan berbagai stakeholder seperti pemerintah, perusahaan, CSR, NGO, akademisi dan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam gerakan #pedulisampahplastik.