Otomotifnet.com — Viral di media sosial sebuah city car melorot dan diselamatkan petugas di tanjakan Jembatan Kali Kenteng di ruas tol fungsional Salatiga-Surakarta beberapa waktu lalu.
Kejadian itu dikhawatirkan membuat masyarakat salah persepsi bahwa tanjakan tersebut tak layak dilewati.
Apalagi, ada pula pesan berantai yang menyebutkan bahwa kemiriringan tanjakan Kali Kenteng ini mencapai 50 derajat.
(BACA JUGA: Tertangkap, Dua Orang Bawa Kerikil Buat Nimpuk DI Jalan Tol, Salah Satunya Masih Di Bawah Umur)
Tak ingin kekeliruan ini berlanjut, Kakorkantas Polri Irjen Royke Lumowa, mengunjungi tanjakan jembatan Kali Kenteng, Susukan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (12/6/2018) sore,
Guna membuktikan bahwa tanjakan Kali Kenteng itu layak dilewati dan tidak securam yang dikabarkan di media sosial.
Irjen Royke Lumowa menunggagi seli alias sepeda lipat kecil menjinakkan tanjakan itu.
Ternyata, Irjen Royke Lumowa sukses menaklukkan tanjakan itu, meskipun hanya menggunakan sepeda lipat (seli) kecil.
Irjen Royke Lumoya menegaskan jika sepeda lipat (seli) saja sanggup melewati tanjakan Kali Kenteng.
(BACA JUGA: Jangan Sampai Lolos, Nih Jadwal MotoGP Catalunya, Ada Pembalap Indonesia Juga)
Seharusnya mobil dengan kondisi normal lebih mudah melewati tanjakan ini.
"Ini tanjakan grade sepuluh, tapi menggunakan sepeda kecil, itu memang lebih berat dari sepeda besar."
"Artinya begini, sepeda kecil saja bisa lewat, apalagi mobil ya," kata Royke. "(Jadi) tidak benar tanjakan itu sulit dilewati mobil karena sepeda saja bisa lewat," imbuhnya.
(BACA JUGA: Cawagub Jabar Kasih Nama Bayi Yang Lahir Di Rest Area Purbaleunyi, Kalau Tahu Artinya Bikin Senyum)
Sementara itu, Manajer Administrasi PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN), Fatahillah mengatakan, secara teknis tanjakan Kali Kenteng sebenarnya sudah dikaji secara teknis dan dinyatakan layak.
Banyaknya mobil yang melorot sehingga perlu bantuan petugas untuk mengganjal atau mendorongnya lebih karena faktor keterampilan pengemudinya.
Selain itu, biasanya mobil tersebut sarat muatan sehingga kesulitan saat menanjak.
(BACA JUGA: Pengin Test Drive All New Ertiga? Bisa Banget Dan Begini Caranya)
"Kemarin saya lihat itu rata-rata kesalahan di teknik mengemudi. Misalnya matik, harusnya dia kan sudah main di D dua dan l, terus kalau yang manual itu pakai gigi dua, telat oper. Karena ketinggiannya cuma 10-20 persen, kalau diderajatin itu sekitar dua puluh derajat," kata Fatahillah.
Mobil baru bukan jaminan kuat melewati tanjakan Jembatan Kenteng ini.
Kuncinya adalah mengikuti instruksi petugas untuk gas pol dan menambah kecepatan dari bawah.
(BACA JUGA: Rossi Juga Manusia, Tercatat Pembalap MotoGP Paling Veteran, Ternyata Nggak Kebal Cemoohan)
Selain itu, pengemudi juga diimbau untuk menjaga jarak saat melewati tanjakan Kali Kenteng.
Kasat Lantas Polres Semarang AKP Shandi Wiedyanoe mengatakan, tanjakan di ruas darurat Jembatan Kenteng ini tidak sampai 10 persen dari rataan jalan.
Artinya tanjakannya hanya 20-25 persen.
"Mobil jenis sedan tetap bisa menanjak dengan syarat menggunakan persneling gigi satu,” tuntasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bantah Hoaks, Kakorlantas Polri Taklukkan Tanjakan Kali Kenteng dengan Sepeda Lipat"