Otomotifnet.com - Sirkuit MXGP Semarang di daerah BSB City Mijen, Jawa Tengah yang menggelar ronde ke-13 MXGP (8/7/2018) bukanlah sirkuit permanen.
Padahal sirkuit dengan panjang 1,7 km itu boleh dikatakan salah satu sirkuit terpanjang dalam kalender MXGP 2018.
Hanya saja, nasib sirkuit BSB City Mijen yang jadi venue MXGP Semarang itu belum jelas.
(BACA JUGA: Bagai Gurita, Daya Jangkau Satgas Antibegal dan Premanisme Tangerang Meluas Karena Ojek Online)
Apalagi, lokasi sirkuit berada di daerah perumahan BSB City yang tahap pembangunannya sedang terus berkembang.
"Kalau sampai (bulan) Desember, sirkuit ini masih bisa digunakan untuk event berskala nasional. Tapi tidak semua sektor bisa digunakan," ujar Gurun Risyadmoko, Kadispora Kota Semarang.
"Misalnya obstacle yang tinggi dan table top yang cukup panjang. Riskan merusak motor, kalau motor pembalap Indonesia sekarang kan tidak secanggih pembalap MXGP yang suspensinya sangat kuat," imbuh Gurun Risyadmoko.
(BACA JUGA: Bagai Gurita, Daya Jangkau Satgas Antibegal dan Premanisme Tangerang Meluas Karena Ojek Online)
Apabila mengintip kalender sementara MXGP 2019, Semarang masih terdaftar untuk bisa menyelenggarakan kejuaraan dunia balap garuk tanah tersebut tahun depan.
Namun, lagi-lagi nasibnya belum jelas karena terkait kepastian sirkuit BSB City Mijen masih bisa digunakan atau tidaknya baru dapat diputuskan pada Januari 2018 nanti.
Pembangunan sirkuit MXGP Semarang di kawasan BSB City Mijen itu menjadi kedua terpanjang di kalender MXGP ini memakan waktu sekitar 7 bulan.
(BACA JUGA: Modal Rp 6 Ribu, Naruh Helm Di Yamaha NMAX Aman Dari Maling)
Jika sudah resmi kembali digelar pada Januari mendatang, maka desain sirkuit yang sama dan pengerjaannya akan disegerakan pada bulan itu juga.
Begitulah nasib sirkuit yang non-permanen.
Padahal, kalau bisa jadi sirkuit permanen pasti bagus.
Jadi dapat menyamai sirkuit MXGP terpanjang lainnya yang berada di daerah Pietramurata, Italia.