Bikin Marah...Penjambret Mahasiswi di Surabaya Mengakui, Itu Adalah Pekerjaan Utamanya

Parwata - Selasa, 31 Juli 2018 | 14:20 WIB

Dua pelaku spesialis kejahatanan jalanan, Putra Setiawan dan BW ketika diamankan di Mapolsek Bubutan Surabaya. Mereka merupakan anggota komplotan bandit Jl Arjuna dan sudah puluhan kali menjambret di Kota Pahlawan, di antaranya menjambret mahasiswi PENS dan Unitomo. (Parwata - )

Otomotifnet.com - Dua jambret yang merampas tas mahasiswi Unitomo di Jl Kranggan, Bubutan, Surabaya, Minggu (29/7/2018) sudah diamankan pihak kepolisian.

Setelah diamankan dan menjalani penyidikan, Putra Setiawan, satu dari dua jambret itu mengaku bahwa dirinya memiliki keterkaitan dengan jambret yang berusaha merampas tas Lanisya Febriyani (19), mahasiswi Politeknik Negeri Surabaya (PENS) di Jl Arjuna, Surabaya, beberapa waktu lalu.

Akibat tindakan itu, Lanisya terjatuh hingga koma.

Putra Setiawan, pria 24 tahun asal Kupang Gunung, Surabaya, mengakui bahwa dirinya sudah puluhan kali melakukan aksi jambret di Surabaya.

(BACA JUGA: Girly Banget Nih, Modifikasi Yamaha Lexi 125 Buat Rider Kaum Hawa, Dominasi Warna Pink)

“Ya, sudah sering. Sudah sampai 20 hinga 30 kali melakukan, kebanyakan merampas di jalanan,” kata Putra dengan entengnya di Mapolsek Bubutan Surabaya, Senin (30/7/2018).

Putra menuturkan, menjambret adalah pekerjaannya. Aksi itu dilakukan selalu pada malam hari. Namun apabila situasinya memungkinkan, dia tak segan beraksi di siang hari.

“Saya biasanya naik motor matic, tapi juga pakai motor pinjaman dan dibawa menjambret,” tutur Putra.

Putra yang berambut gondrong mengaku satu kompoltan dengan pelaku yang merampas tas milik seorang perempuan (Lanisya Febriyani) di Jl Arjuna, beberapa hari lalu. Hanya saja, dirinya tidak ikut beraksi saat penjambertan tersebut.

(BACA JUGA: Yamaha Scorpio Dimodif Scrambler, Tonjolkan Bagian Belakang Dengan Dibikin Bondol)

“Itu (penjambretan Jl Arjuna) yang melakukan teman saya, saya tidak ikut. Memang saya beberapa kali menjambret di jalan Arjuna,” ucap Putra.

Dalam satu komplotan jambret, Putra menuturkan, ada beberapa anggota yang bergabung. Antara lain Yakus, Tatak, Memet, Antok, Bonen, dan Mat Srondol dan setiap hari turun ke jalananan menjambret.

“Hasil menjabret bisa HP, tas dan dompet. Hasilnya dipakai untuk senang-senang. Dibelikan minum-minuman keras dan ke tempat hiburan,” tutur Putra.

Pria yang tidak tamat SMA ini mengatakan, dirinya sebenarnya memiiliki perasaan kasihan jika korban sampai meninggal atau luka-luka dan mssuk rumah sakit. Lantaran dirinya juga memiliki saudara perempuan.

“Takut dan kasihan juga saya kepada korban, tapi ya bagimana lagi. Tidak punya pekerajaan dan uang,” pungkas Putra.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Penjambret Mahasiswi Unitomo Surabaya Mengakui Jambret Adalah Pekerjaan Sehari-hari,