Otomotifnet.com - Buat fanatik hatchbak ada bocoran bagus, rasanya Hyundai Grand Avega seken bisa jadi solusi selian keren dengan harga juga cukup bersahabat.
Dari pantauan di pasar mobil bekas, saat ini Grand New Avega dibanderol mulai Rp 100 hingga Rp 130 jutaan tergantung kondisi.
Apalagi dengan range harga segitu kamu bisa mendapatkan sebuah hatchback seken dengan umur tergolong muda, yakni 2011 untuk yang paling tua hingga generasi terakhirnya keluaran 2015.
Namun tetap, pengecekan sebelum membeli merupakan hal yang wajib dilakukan agar mendapatkan kendaraan dengan kondisi yang prima dan tidak rewel saat dibawa jalan.
(BACA JUGA: Jorge Lorenzo Emang Sportif, Kasih Marquez Ucapan Selamat)
Absori, selaku Kepala Mekanik dari bengkel spesialis mobil Korea, Garasi Motor, nggak pelit membagi tips mengenai apa saja yang harus diperhatikan sebelum membeli Grand Avega bekas.
Menurutnya, untuk pengecekan antara Grand Avega manual dengan matik ada beberapa perlakuan yang berbeda.
Meski begitu, hal pertama yang sama-sama perlu diperhatikan untuk kedunya adalah suara mesin.
"Kalau ambil garis besarnya, Grand Avega seken baik matik maupun manual itu sebaiknya perhatikan suara mesin, halus atau kasar," ujar Absori di bengkelnya yang terletak di kawasan Cawang, Jakarta Timur.
(BACA JUGA: Pajero Sport Tersambar Kereta, Bodi Berantakan Terseret Puluhan Meter)
"Jika kasar bisa dari klep-nya ada masalah, untuk yang matik kita sebaiknya di test drive dulu apakah nyentak atau tidak, kan kalau mengentak mungkin dari sistem matiknya ada masalah," lanjutnya.
Absori menambahkan, jika dirasa tidak ada masalah dari suara mesinnya, hal yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah kondisi mesin dan asap yang dikeluarkan.
Ini penting, agar kita terhidar dari kerusakan parah yang tak kasat mata di bagian mesin, yang mampu membuat isi kantong jebol karena perbaikannya.
(BACA JUGA: Tragis, Lupa Kunci Mobil, Balita Ditemukan Meninggal Dalam Kabin)
"Terus lihat kondisi asap yang dikeluarkan ngebul atau enggak, misalkan saat dicoba tarik gas asapnya ngebul kemungkinan dari ring seher. Kalau masalahnya menyangkut dari ring seher itu kemungkinan musti turun mesin," kata Absori seraya menjelaskan.
"Jika suara mesin halus terus knalpotnya enggak ada asap ngebul itu dilihat lagi mesinnya apakah ada rembesan oli atau bocor oli. Kalau dari bawah ada rembesan oli mungkin dari bak oli atau carter, kalau dari atas itu bisa jadi paking covernya," tambahnya.
Nah untuk yang terakhir, barulah kita cek kilometernya sudah mencapai angka berapa.
(BACA JUGA: Mobil Dan Motor Polisi Jadi Abu, Usai Warga Dilarang Joget)
Selain itu, tanyakan juga ke sang pemilik mengenai histori perawatannya.
"Apabila sudah melewati 60 ribu km tanyakan juga timing belt nya diganti pas di kilometer berapa, maksimal kan timing belt diganti kan di kilometer segitu," ucap Absori lagi.
"Syukur-syukur kalau sudah diganti, kalau belum kan harus pikir-pikir juga tambahan biaya pergatian, timing belt kan gantinya bisa mencapai Rp 1,1 juta lah habisnya," tutupnya.