Gak Perlu Galau, Upgrade Motor Injeksi yang Seperti Ini Kudu Ganti ECU

Parwata - Rabu, 24 Oktober 2018 | 14:00 WIB

Contoh modul Piggyback keluaran dynojet (Parwata - )

Otomotifnet.com – Ternyata masih banyak yang galau tentang ubahan mesin seperti apa yang membuat motor injeksi harus dipasangkan open looper, piggyback atau ECU stand alone.

Secara fungsi utama, ketiganya sama-sama berfungsi untuk memungkinkan bikers untuk melakukan ubahan perintah pada suplai debit bahan bakar, timing pengapian juga limiter rpm.

Supaya efektif, bagaimana cara memilih perangkat elektronik yang tepat sesuai ubahan yang dilakukan?

“Caranya dari awal tentukan dulu ubahan yang dilakukan ingin sejauh apa atau periksa spek motor kita sekarang,” jawab Harel Rahman, distributor produk Speedsparks di Bekasi, Jawa Barat.

(BACA JUGA: 'Racuni' Anak Sendiri, Honda HR-V Jadi Kayak Begini)

Untuk ubahan ringan, open looper dianggap sudah cukup mengakomodasi kebutuhan mesin motor.

“Kalau hanya ganti knalpot, koil, atau modif CVT, pakai open looper sudah membantu motor keluar dari settingan pabrik,” jelasnya.

Gejala knalpot racing nembak dan brebet saat buka gas bisa diminimalisir karena debit bensin bisa ditambah.

“Nah, jika setelah pasang open looper masih terdeteksi kekurangan bensin di range rpm tertentu, cocoknya pasang fuel controller supaya debit bensin setiap range rpm bisa disetel,” kata Harel.

(BACA JUGA: Penjegal Marc Marquez, Kaisar Roma Sebut Nama Satu Pembalap)

Jika motor sudah bore up, upgrade injector atau camshaft atau ubahan yang lebih serius, disarankan untuk pasang piggyback agar hasilnya bisa maksimal.

Sebab, piggyback memungkinkan bikers lebih banyak melakukan parameter settingan pada di motor injeksi.

Baik open looper atau piggyback, proses setting nya juga diklaim lebih mudah dibanding ECU aftermarket.

“ECU aftermarket lebih tepat dipakai untuk motor spek balap, sebabnya dengan piggyback saja sudah cukup mengakomodir kebutuhan upgrade motor harian,” pungkasnya.

(BACA JUGA: Tangki Kotak Kayak RX-Z Berotot, Ternyata Ini Yamaha R25)

Namun, tidak sedikit juga motor harian yang sudah menggunakan ECU stand alone aftermarket.

Tentu dengan ECU stand alone setting yang dilakukan pada mesin bisa jauh lebih optimal.

Hanya saja, proses settingnya bisa jauh lebih rumit karena parameter settingnya jadi lebih banyak.

Dianjurkan saat melakukan setting ECU menggunakan mesin tes dyno agar terlihat ubahannya.

SpeedSparks – Big Bull Garage (0858-9167-1400)