Otomotifnet.com - Hari-hari belakangan ini maskapai penerbangan Lion Air tengah disorot publik.
Namun di balik jatuhnya pesawat JT610 di perairan Karawang, Jabar, ada kabar pemilik maskapai Rusdi Kirana mempunyai cita-cita membeli 1.000 mobil.
Belum diketahui mobil apa yang bakal dibeli Rusdi Kirana.
Tapi ada tujuan penting kenapa Rusdi Kirana berniat membeli 1.000 mobil.
Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) Indonesia di Kuala Lumpur mendukung bagaimana ASEAN punya mobil yang diproduksi sendiri.
(BACA JUGA: Jebakan Nikmat Mesin V8, Terbuai Range Rover 4.6 HSE )
Seperti dilansir dari Antaranews, Rusdi Kirana berjanji akan membeli 1.000 unit mobil ASEAN produksi Indonesia dan Malaysia.
Adalah gagasan dari Tun Dr Mahathir Mohamad Mahathir untuk membuat mobil ASEAN.
Ini merupakan ide yang sangat keren menurut Rusdi Kirana.
Dia mengatakan jumlah penduduk ASEAN kurang lebih 500 juta orang, sehingga secara ekonomi cukup untuk membangun proyek tersebut, ditambah lagi Malaysia mempunyai latar belakang mobil nasionalnya, yaitu Proton.
Sementara Indonesia sudah memiliki pabrik pesawat terbang.
"Kenapa tidak bergabung, kita berbagi teknologi, berbagi pasar (market), sesudah berhasil kita sama-sama mengekspor," kata Rusdi Kirana.
(BACA JUGA: Penampakan Dimas Ekky Di Moto2 Malaysia, Perkuat Tech 3 Racing Team)
Rusdi Kirana juga telah menyampaikan ke Tun Dr Mahathir Mohamad saat diberi kesempatan berjumpa dengan beliau.
"Saya sampaikan dan saya ulangi lagi saat pertemuan Tun dengan Presiden Jokowi di Jakarta. Saya pribadi akan beli 1.000 mobil tujuannya untuk ice breaking," kata Rusdi Kirana.
(BACA JUGA: Raja Balap Motor Ganti Status, Ratusan Jupiter Z1 Jadi Angkutan Sampah Kecamatan)
Dia menegaskan mobil ASEAN tidak bisa hanya diproduksi oleh Malaysia sendiri atau Indonesia sendiri, tetapi kalau digabung akan lebih baik.
Sebelumnya langkah sinergi kedua negara serumpun ini telah ditandai dengan pertukaran Memorandum of Agreement (MoA).
Yang dilakukan antara Presiden Institut Otomotif Indonesia (IOI), I Made Dana Tangkas dan CEO Malaysia Automotive Institute (MAI), Dato Mohamad Madani Sahari, (10/8/2018).