Tatap Masa Depan, Yamaha Bongkar Pasang Personil Agar Kompetitif di MotoGP

Parwata - Minggu, 11 November 2018 | 12:40 WIB

Valentino Rossi dan Maverick Vinales (Parwata - )

Otomotifnet.com - Masa sulit di MotoGP medio 2017 sampai akhir 2018, baru bisa membuat Yamaha menang lagi dan kembali kompetitif.

Ternyata Yamaha belum puas dengan raihannya di MotoGP akhir-akhir ini.

Yamaha masih berpikir keras, terutama masalah persiapan untuk musim depan.

"Kami sudah lakukan banyak meeting, diskusi, evaluasi, dan investigasi untuk bisa melangkah maju," kata Lin Jarvis, managing director Yamaha MotoGP, dikutip dari Crash.net.

(BACA JUGA: Daftar Lengkap Skema Cicilan Yamaha FreeGo, Ada DP Mulai Rp 1 Jutaan)

Lin Jarvis mengatakan bahwa Yamaha tidak semerta-merta puas gara-gara satu kemenangan di Australia beberapa waktu lalu.

MotoGP.com
Managing Director Yamaha, Lin Jarvis

Yamaha punya pandangan dan cara yang berbeda untuk musim depan.

Ketidakpuasan ini membawa ke langkah perombakan organisasi besar-besaran di Yamaha MotoGP.

Fokus Yamaha adalah mekanik.

Sementara, yang sudah dirombak adalah bagian Maverick Vinales.

"Maverick akan ganti kepala mekanik, Esteban Garcia menggantikan Ramon Forcada," ungkapnya.

GPOne.com
Maverick Vinales dan kepala mekaniknya, Ramon Forcada

"Wilco Zeelenberg, pelatih balap Maverick akan pindah ke tim SIC, jadi dia akan memakai pelatih sekaligus analis balap, mantan juara 125 cc Julian Simon di sampingnya," jelas Jarvis.

(BACA JUGA: Honda Vario Pakai Baju MotoGP, Karpet Rumput Menarik Perhatian )

Dan tidak hanya bagian Vinales saja, jabatan-jabatan lain akan ada perombakan juga segera.

"Jadi ya, akan ada perubahan lain di organisasi kami, dan itu untuk menyelesaikan masalah kami, jadi aku masih belum bisa katakan lebih lagi, intinya kami akan punya lebih banyak mekanik dan mekanik baru, tapi aku belum bisa katakan dimana saja," tegasnya.

Mekanik ini tidak hanya direkrut dari orang Jepang yang sudah lama bekerja untuk Yamaha saja.

Bahkan, Jarvis bilang Yamaha tidak segan untuk merekrut mekanik dari pabrikan lain dan organisasi lain.

Jelas ini berbeda dengan budaya Yamaha yang terbiasa menggunakan mekanik asal Jepang.

Ada alasan khusus kenapa Yamaha ingin merekrut orang-orang eksternal.

"Kami butuh bekerja dalam cara yang berbeda dan harapannya akan akan banyak keuntungan di sana," jelasnya.