Otomotifnet.com - Zaman now nampaknya masih banyak yang memendam perasaan pada sosok Yamaha RX-King.
Motor enteng ini berakhir karena tak mampu meladeni regulasi yang sudah jauh lebih ketat.
Karena terganjal aturan emisi gas buang, Yamaha RX King akhirnya distop beberapa tahun lalu, tak terkecuali Ninja 150RR, rivalnya yang sudah berupaya mengurangi kadar emisi gas buang.
Walaupun sudah stop produksi, nyatanya motor legendaris 2-tak ini masih banyak penggemarnya.
(Baca Juga : Yamaha RX-King Ampun-ampun, Kalah Tenar Dibanding Motor Ini di Makassar)
Ujung-ujungnya harga motor kencang itu terus melonjak bahkan enggak masuk akal.
PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) pun angkat bicara soal fenomena RX-King ini.
(Baca Juga : Yamaha MX King Brutal, Kaki Z1000 Nyelip Di Banana Arm Aprilia RSV1000)
General Manager Marketing YIMM Eddy Ang mengatakan kalau peraturan terkait emisi gas buang kini sudah berubah.
Itulah yang menjadi penghambat bagi pabrikan untuk memproduksi ulang motor lawasnya seperti Yamaha RX-King.
Menurut Eddy, motor-motor lawas Yamaha hampir seluruhnya bermesin 2-tak.
Karbon pada emisi gas buang mesin 2-tak dianggap tidak memenuhi acuan EURO III.
"Secara pabrikan rasanya sulit (memproduksi ulang) karena regulasi emisi sudah berubah", ujarnya.
"Bisa saja (diproduksi ulang), tapi apakah motor vintage akan menjadi virus yang mewabah? Kami masih mengamati," kata Eddy, beberapa waktu lalu.