Semusim setelahnya, pada 1993, dia tidak bisa balapan dengan maksimal karena pengaruh cedera musim sebelumnya tadi.
Setelah itu, Honda membantu Doohan keluar dari masalah yang membelenggunya.
Sistem rem NSR500 Doohan dimodifikasi.
Pijakan rem belakang dihilangkan, pengoperasiannya diganti dengan tuas rem jempol di setang sebelah kiri.
(Baca Juga : Makin Tua Makin Jadi, Kakek 65 Tahun Ikutan Reli Dakar 2019)
Modifikasi itu jadi pelopor penggunaan rem jempol di dunia balap MotoGP.
Yang istimewa, rem jempol yang digunakan Doohan tidak dipakai sementara saja seperti saat ini yang hanya digunakan sebentara saja saat cedera.
Doohan benar-benar tidak memakai tuas pijakan rem belakang di foot step kanannya.
Luar biasanya, kemudian dia meraih gelar demi gelarnya dengan NSR500 tanpa rem kaki tersebut.
(Baca Juga : Ingat Dani Pedrosa Jajal Mobil F1?, Rasanya Kayak Naik Jet Darat)
Doohan meraih gelar juara dunianya dengan rem jempol.
Di antara semua musim, 1997 adalah yang terbaik bagi Doohan.
Pada 1997, Mick Doohan jadi juara dengan 12 kemenangan seri, dua kali runner-up seri, dan sekali gagal selesaikan balapan.
Tahun 1998 menjadi tahun kelabu bagi sang juara.
Dia harus pensiun setelah mengalami cedera parah.
NSR500 bisa dibilang motor terbaik Honda di MotoGP.
NSR500 telah berhasil meraih 10 kali gelar juara dunia.
Musim 1985 oleh Freddie Spencer, 1987 oleh Wayne Gardner, 1989 oleh Eddie Lawson, 1994 oleh Mick Doohan, 1995-1998 oleh Mick Doohan, 1999 oleh Alex Criville, dan terakhir di era dua tak pada 2001 oleh Valentino Rossi.