Menhub Punya Ide Bikin Bus Trans Jawa, Langsung Ditolak Pengusaha

Irsyaad Wijaya - Selasa, 8 Januari 2019 | 16:00 WIB

Ilustrasi Bus AKAP di Indonesia (Irsyaad Wijaya - )

Otomotifnet.com - Munculnya tol Trans Jawa menjadikan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi punya ide baru.

Yakni moda transportai umum untuk tol Trans Jawa yang wacananya menggandeng BUMN seperti Damri dan Jasa Marga.

Tapi, rencana itu ditolak para pengusaha bus antar kota antar provinsi (AKAP).

Pasalnya, menurut para pengusaha jika terealisasi, akan berdampak pada bisnis yang mereka jalani.

(Baca Juga : Hah! Bus AKAP Enggak Pernah Mematikan Mesin Setiap Di Perhentian)

Seperti yang dijelaskan oleh Anthony Steven Hambali, Pengurus Pusat Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI).

Menurutnya, wacana yang dilontarkan oleh Menhub mendatangkan kekecewaan bagi para pengusaha bus.

Apalagi selama ini para pengusaha bus sudah berusaha mengikuti segala macam regulasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"Sebenarnya ini baru gagasan, tapi sudah sangat berdampak apalagi nanti bila hal tersebut dilakukan,” ucap Anthony yang juga pemilik PO. Sumber Alam, (7/1/2018).

(Baca Juga : Tol Trans Jawa Nyambung Dari Merak-Pasuruan, Ini Rincian Tarifnya)

“Harusnya kementerian lebih memperhatikan kami, selama ini kami sudah mati-matian mengikuti regulasi, tiba-tiba tol ini jadi (Trans Jawa) langsung mereka berencana membuat transportasi sendiri, lantas bagaimana dengan kami," jelas Anthony.

Anthony juga turut menjelaskan bahwa keberadaan tol Trans Jawa menjadi sebuah titik cerah bagi pengusaha bus.

Menurutnya Tol Trans Jawa membuat beberapa pengusaha kembali bergairah dan menyusun langkah bisnis baru ke depannya.

Apalagi selama ini bus AKAP cukup terpuruk karena kalah bersaing dengan kereta api, dan maraknya maskapai penerbangan murah.

Namun dengan adanya wacana transportasi versi BUMN, justru membuat para pengusaha pupus, dan merasa dipojokan kembali.

(Baca Juga : Pilu Di Balik Tol Trans Jawa, Hilang Pekerjaan Dan Kecelakaan)

"Harusnya kementerian berkoordinasi dengan kami yang selama ini sudah mendukung segala kebijakan yang ditetapkan, tapi ini tidak kami sudah terpuruk dan jatuh bangun malah ditambah dengan wacana ini,” jelas Anthony.

Namun Anthony juga menuturkan bahwa sebetulnya ide dari Menhub Budi Karya sebetulnya memiliki tujuan positif.

Tetapi ia menyayangkan Menhub tidak menitik beratkan untuk menggandeng para pengusaha bus swasta dan justru membuat transportasi umum via BUMN.

“Bila wacana itu jadi, tidak mungkin bagi kami yang swasta itu bersaing dengan BUMN, ibaratnya seperti bapak yang mengambil alih mainan anaknya," tutur Anthony.