Otomotifnet.com - Sekitar 219.000 unit mobil ditarik oleh Volvo, dikabarkan terdapat masalah pada mobil tersebut.
Berdasarkan kutipan Reuters, di area kompartemen mesin dari unit yang bermasalah terjadi kebocoran.
Dari penyelidikan, ditemukan dari unit yang bermasalah terdapat retakan kecil di sepanjang saluran bahan bakarnya.
Retakan kecil ini bisa menyebabkan kebocoran saat saluran ditekan.
(Baca Juga : Naksir Volvo XC90? Patut Waspada Kalau Muncul Peringatan Ini)
Unit yang bermasalah diproduksi pada tahun 2015 dan 2016, dengan 11 model yang berbeda.
Jumlah unit yang telah terdistribusikan paling banyak ke Swedia, Inggris dan Jerman.
“Tidak ada laporan yang menyatakan kerusakan yang berkaitan dengan masalah ini," ujar Volvo dalam sebuah pernyataan.
"Volvo secara preventatif mengingatkan kembali mobil-mobil tersebut untuk mencegah kemungkinan masalah tersebut di masa depan,” lanjut pernyataan itu.
Volvo telah menjual sebanyak 503.127 unit mobilnya pada tahun 2015, dan sebanyak 534.332 unit mobil pada tahun 2016.
Sebelum ini, penarikan terbesar unit Volvo pernah terjadi pada tahun 2004 lalu.
Ketika 460.000 kendaraan memerlukan perbaikan untuk pemasangan kabel dalam modul kontrol elektronik untuk kipas pendingin utama.
(Baca Juga : Peugeot Metropolis 400i Roda 3 Dijual Rp 280 Juta, Pajaknya Berapa Ya?)
Volvo pun mencatat rekor penjualan sebanyak 642.253 unit pada tahun 2018 lalu, naik dari 571.577 unit yang terjual pada 2017.
Volume penjualan dipimpin oleh XC60 dengan 189.459 unit yang terjual pada tahun 2018, diikuti oleh XC90 dengan 94.182 unit.
(Baca Juga : Ganti Pelek Mobil Bikin Sensor dan Elektrikal Error, Scanning Beraksi)
Dilansir dari Reuters, pencapaian ini diperlambat oleh perlambatan permintaan Tiongkok untuk mobil sebagai akibat dari perselisihan dagang Amerika Serikat-Tiongkok yang sedang berlangsung.