Tol Trans Jawa Disindir YLKI: Tarif Mahal, Seperti Bukan Jalan Tol Saja

Irsyaad Wijaya - Jumat, 8 Februari 2019 | 13:18 WIB

Tol Trans Jawa (Irsyaad Wijaya - )

Otomotifnet.com - Tarif tol Trans Jawa disoroti Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).

YLKI menganggap tarif tol Trans Jawa masih mahal, baik kendaraan pribadi, umum atau angkutan barang.

"Akibat dari hal ini, volume lalu lintas di jalan tol Trans Jawa, masih tampak sepi, lengang," kata Tulus Abadi, Ketua Pengurus Harian YLKI, (7/2/19).

"Seperti bukan jalan tol saja, terutama selepas ruas Pejagan," lanjutnya.

(Baca Juga : Truk Tolak Masuk Tol Trans Jawa, Tarif Mahal, Sopir Minta Kaji Ulang)

Jasa Marga
Tarif Tol Trans Jawa

Untuk itu, usulan agar tarif tol Trans Jawa dievaluasi/diturunkan, merupakan hal yang rasional.

"Masih sepinya jalan tol Trans Jawa, jelas dipicu oleh tarif tol yang mahal itu," tambahnya.

Tulus juga menilai, Tol Trans Jawa terancam tak akan menjadi instrumen untuk menurunkan biaya logistik, dikarenakan mayoritas angkutan truk tidak mau masuk ke dalam jalan tol.

"Menurut keterangan Ketua Aptrindo, Gemilang Tarigan, yang tergabung dalam tim Susur ini, menyatakan sopir tidak dibekali biaya untuk masuk tol. Kecuali untuk tol Cikampek," tutur Tulus.

(Baca Juga : Ini Biaya Yang Dibutuhkan Untuk Bayar Tarif Tol Trans Jawa Merak-Pasuruan)

"Truk akan masuk tol Trans Jawa, jika biaya tol ditanggung oleh penerima barang. Terlalu mahal bagi pengusaha truk untuk menanggung tarif tol Trans Jawa yang mencapai Rp 1,5 juta," tambah dia.

Sementara itu harga makanan dan minuman di rest area juga dirasa masih mahal.

Karena itu, pengelola tol diminta untuk menurunkan biaya sewa lahan bagi para tenant.

"Sebab patut diduga, mahalnya makanan/minuman karena dipicu oleh mahalnya sewa lahan bagi para tenant," lanjut Tulus.

(Baca Juga : Tarif Tol Jakarta Outer Ring Road Disatukan, Yang Biasa Rp 9.500 Jadi 15.000 Sekali Bayar)

Dia mengakui eksistensi tol Trans Jawa banyak membangkitkan volume trafik ke kota-kota di Jawa Tengah seperti Tegal, Pekalongan, Semarang, dan lainnya.

Hal ini terbukti, saat liburan saat ini justru arus trafik lebih banyak ke arah Timur/Jawa Tengah, sekitar 40 persen.



Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul YLKI: Tol Trans Jawa Sepi karena Tarifnya Mahal!