Kawasaki W175 Jarang Begini, Besutan 'Bubur Ayam' Gaya Nyamping

Sukandi - Jumat, 5 Juli 2019 | 11:00 WIB

Kawasaki W175 2018 Bubur Ayam Flat Track (Sukandi - )

Otomotifnet.com - Café Racer? Tracker? Scrambler? Chopper? Sebut saja, hampir semua genre modifikasi itu dapat diterapkan pada Kawasaki W175.

Hal ini membuktikan bahwa W175 merupakan platform modifikasi yang dapat mengakomodir berbagai kreasi dari builder-builder Indonesia.

Namun, ada satu ubahan yang jarang dilakukan pada motor 175 cc ini yaitu Flat Track.

Flat Track sendiri merupakan olahraga bermotor asal Amerika Serikat, di mana motor berjalan secara menyamping (sideways) mengelilingi sirkuit tanah berbentuk oval.

Rizky / OTOMOTIF
Ada logo ‘Bubur Ayam Racer’ di tangkinya

Ubahan W175 ala motor balap flat track ini dilakukan oleh workshop Katros Garage pada motor milik Dimas atau yang lebih dikenal dengan Den Dimas.

Rizky / OTOMOTIF
Setang ganti model baplang biar mantap di jalan tanah

Sebelum jadi W175 flat track, pemilik akun media sosial Instagram @buburayamracer ini pernah meng-custom W175 juga di Katros Garage dengan gaya Café Racer.

Menurut owner Katros, Andi ‘Atenx’ Akbar, Den Dimas memilih ubahan menjadi flat track karena jarang W175 yang dimodifikasi jadi besutan balap tanah tersebut.

Rizky / OTOMOTIF
Knalpot pakai Custom Kit lansiran Katros Garage

“Kalau yang tracker kan banyak, kalau flat track jarang,” imbuh builder yang beralamat di di jalan Cempaka 1 no.2, Rengas, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.

Untuk itu, otomatis semua bagian tak penting dilucuti, termasuk tangki, lampu-lampu, jok, sampai panel bodi.

Setelah hanya menyisakan mesin dan sasis, barulah Atenx beserta tim mulai menggarap.

Rizky / OTOMOTIF
Ada skid plate buat melindungi sisi bawah dari benturan

Tangki dan bodi dibuat ulang dengan menggunakan material pelat galvanis dengan tebal sekitar 1,2 mm.

Tangki dengan profil mengotak ini kini hanya cukup menampung bahan bakar sekitar 7 liter saja.

Kemudian, bodi belakang khas flat track juga dibuat, lengkap dengan side plate tempat nomor start biasa diletakkan.

Rizky / OTOMOTIF
Bodi belakang mengotak khas besutan flat track

Untuk mengakomodir bodi tersebut, sasis belakang harus dipotong, tepat di belakang sok.

“Kurang lebih sekitar 15 cm, dipotong lalu ditambah biar rapi. Karena single seat jadi nggak bisa boncengan,” ujar Atenx.

Selanjutnya dipasang jok custom yang konturnya mengikuti bentuk bodi belakang.

Rizky / OTOMOTIF
Jok cukup panjang tapi cuma bisa buat sendirian

Lantas Atenx juga membuatkan cover depan dari material aluminium, dengan headlamp LED mungil bersembunyi di bagian bawahnya.

Pada kaki-kaki, pelek standar diganti dengan ukuran yang lebih lebar, 2,5 inci di depan dan 3 inci di belakang.

Pelek tersebut dibalut ban berkontur kasar dari Corsa agar lebih menggigit di trek off-road.

Suspensi belakang diganti dengan lansiran DBS, sedangkan suspensi depan dibiarkan standar.

Sekarang, W175 ini makin mantap untuk berburu tukang bubur di trek off-road hehe.

Rizky / OTOMOTIF
Headlamp LED imut bersembunyi di bawah cover depan

Rangga / OTOMOTIF

Katros Garage: 0838-9788-8333

Plus   : Eksekusi jempolan
Minus: Tanpa spidometer

Data Modifikasi
Ban depan: Corsa Cross 110/80-17
Ban belakang: Corsa Cross 110/80-17
Tangki: Galvanis 1,2 mm
Bodi: Galvanis 1,2 mm
Sepatbor: Galvanis 1,2 mm
Cover depan: Aluminium
Knalpot: Katros Custom Kit
Handgrip: Bitwell
Headlamp: Aftermarket
Stoplamp: Aftermarket
Sein: Aftermarket
Jok: Kulit Sintetis
Spion: Aftermarket