Otomotifnet.com - Air radiator juga perlu perawatan, caranya dengan melakukan pengurasan secara berkala.
Bukan tak mungkin, karena faktor pemakaian kualitas cairan radiator dapat menurun dan volume berkurang.
Kalau sampai diabaikan, jangan nyesel kalau sampai terjadi overheat dan penyakit lain.
(Baca Juga : Kawasaki Ninja 250 Overheat, Jangan Ganti Kipas Radiator, Bisa Aja Korslet)
“Tujuan dari kuras berkala tentu untuk menjaga kondisi cairan radiator selalu dalam kondisi prima buat mendinginkan mesin saat panas,” jelas Misto, pemilik bengkel Java Motor Sport (JMS) di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Jika cairan radiator tak pernah diganti baru, efeknya pun malah dapat merusak sistem pendinginan dan mesin.
“Selain ada yang menguap, selebihnya bisa mengendap di saluran pendinginan seperti water jacket, slang hingga radiator itu sendiri,” tambahnya.
Jika diperiksa, cairan tersebut dapat mengental dan menimbulkan korosi atau kerak di saluran pendinginan.
(Baca Juga : Pakai Air Radiator Sembarangan, Mesin Bisa Berkarat, Ini Faktanya)
Hasilnya, lapisan besi pelat di radiator bisa terkikis dan efek paling parahnya dapat mengalami kebocoran cairan pendingin.
Gejalanya, mesin motor jadi cepat panas dan mudah overheat saat dipakai meskipun rute perjalanan lancar atau dalam jarak dekat.
Agar kondisi sistem pendingin cairan tetap prima, lakukan kuras radiator setiap 5-7 ribu kilometer sekali.
Selain itu tambahkan bila sudah berada di garis minimum pada reservoir cairan radiator.