Otomotifnet.com - Nasib sial secara beruntun menimpa Jorge Lorenzo di MotoGP Argentina 2019.
Masalah pertama adalah tombol pit limiter yang tidak sengaja aktif saat lampu start padam.
Padahal, Jorge Lorenzo merupakan salah satu pembalap yang terkenal dengan startnya yang sempurna.
"Tidak bisa dipercaya, selalu ada masalah baru. Kami telah memodifikasi tombol untuk mengaktifkan pit limiter. Namun sayangnya tombol tersebut malah lebih mudah untuk diaktifkan secara tidak sengaja," buka Jorge Lorenzo dikutip dari laman GPOne.com.
Karena start yang buruk tersebut, Lorenzo harus mundur ke posisi paling belakang.
(Baca Juga : Tabrakan Dengan Franco Morbidelli di Lap Akhir, Vinales Sebut Itu Hal Wajar)
"Awalnya saya tidak sengaja mengaktifkan pit limiter. Jadi mesin tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Namun, ketika saya menonaktifkannya saya menemukan diri saya di posisi yang terakhir," tambahnya.
Masalah kedua juga muncul setelah dirinya telat start.
"Ketika saya akan memulai membalikan keadaan, saya merasa kehilangan karet (handgrip) pada stang kiri saya. (Ada klip besi yang menopang grip dan klip tersebut merobek karet handgrip Lorenzo - karena Lorenzo meminta handgrip yang lebih soft)," lanjut pembalap asal Spanyol tersebut.
"Tidak ada grip sama sekali. Semuanya buruk. Situasi yang sangat sulit untuk membalikan keadaan," bilangnya.
(Baca Juga : Jorge Lorenzo Akui Jarinya Yang Bikin Finish ke-12 di MotoGP Argentina)
Dengan masalah seperti itu, Jorge Lorenzo berhasil finish di posisi ke-12 dalam MotoGP Argentina 2019.
"Hari ini merupakan balapan mimpi buruk, satu-satunya hal positif adalah saya bisa finish setelah beberapa kejadian hampir crash yang saya alami," tutupnya.