Otomotifnet.com - Bukan hal baru motor balap di ajang MotoGP punya harga yang luar biasa mahalnya.
Bahkan dibanding motor WorldSBK, harga motor balap MotoGP sampai 10 kali lipatnya.
Semisal harga suspensi upside down MotoGP saja, bisa tembus angka 100 ribu Dollar, setara Rp 1,4 miliar.
Makanya, harga satu unit motor balap MotoGP bisa tembus angka 2 juta Dollar.
(Baca Juga : Tampil Buruk di Musim MotoGP 2019, Jorge Lorenzo Curhat; Sulit Selevel Dengan Marquez)
Biar harganya puluhan miliar, tentu saja motor balap MotoGP punya jangka waktu pemakaian komponen.
Dalam 1 motor balap MotoGP, terdapat 2.000 komponen.
Dan ada 200 komponen, yang harus diganti tergantung jarak tempuh.
Untuk satu balapan atau satu seri, motor MotoGP akan menempuh jarak sekitar 500 km.
(Baca Juga : Bos Ducati Siapkan Cara Kalahkan Marc marquez, Bikin Tertekan Dan Crash)
Namun setiap 350 km, harus dilakukan penggantian oli dan cairan pendingin untuk radiator.
Selanjutnya, setiap 500 km dilakukan interval penggantian rantai.
Setelah itu, setiap memasuki 1.000 km, mekanik juga harus ganti gir sprocket.
Tidak lupa harus diganti pelat gesek, dan kampas kopling.
(Baca Juga : Mengenang Pembalap Legenda Inspirasi Valentino Rossi, Sampai Punya Julukan Rossifumi)
Khusus untuk kampas kopling, bisa saja diganti usai pembalap melakukan simulasi start.
Cakram rem karbon dan juga kampas rem, harus perlu diganti setiap 1.000 km atau setara dua seri.
Masuk angka 1.200 km pemakaian, pelek depan-belakang juga harus dilakukan penggantian.
Sedangkan mesin, diganti jika motor sudah menempuh jarak 2.000 km.
(Baca Juga : Andrea Dovizioso Tak Minat Ikutin Valentino Rossi, Anti Balapan di Usia 40 Tahun)
Makanya, MotoGP menerapkan aturan untuk batas penggantian mesin.
Yaitu 7 mesin untuk satu musim, namun untuk tim concessions bisa sampai 9 mesin.
Lalu setiap 4.000 km atau setara dengan 8 race MotoGP, akan dilakukan penggantian setang dan jok.
Terakhir setiap 4.500 km atau setara dengan 9 race, tim mengganti sasis dan juga swingarm.