Agung tidak bilang 230 cc ataupun menyamai, karena dia mengatakan bahwa untuk menyamai, ubahan yang harus dilakukan ke mesin KLX 150 sangat banyak.
“Ngejarnya jauh pasti, kalau 150cc bore-nya 58 stroke 54, mau bore-up pakai ukuran piston yang ada di pasaran baru ada sampai ukuran 66, baru jadi sekitar 200 cc, itu juga harus ngerubah crankcase karena bore nya...banyak deh pokoknya yang diubah,” jelasnya.
Ia juga mengatakan bahwa transmisi KLX 150 yang hanya 5 percepatan pasti membatasi secara power delivery dibandingkan dengan milik KLX 230 yang sudah 6 percepatan.
Jadi menurut Agung yang juga merupakan mekanik dan manajer untuk Supermoto Indonesia Racing Team, menyusul performa KLX 230 memang tidak mustahil, tapi juga tidak semudah itu.
(Baca Juga: Yamaha NMAX Kena Bore Up 180 Cc, Konsumsi Bensin Dites, Masih Irit)
Agung juga menambahkan kalau bobot KLX 150 yang lebih ringan 14 kg dari sang kakak sebenarnya sudah cukup membantu mengurangi defisit tenaga KLX 150 untuk adventure.
Sehingga budget Rp 10 juta dari selisih harga tersebut tidak harus semuanya dilarikan untuk menambah performa mesin.
"Tambah ubahan final gear sama ban, karena kalau adventure itu kan butuh ban yang lebih gigit di tanah, bukan ban dual-purpose yang lebih fokus untuk aspal. Jadi paling selain dari mesin, larinya ke ban dan perintilannya, kayak stopper untuk pelek dan lain-lain," pungkasnya.