Mobil Bermesin Bensin Pasang Turbo Kepunyaan Diesel, Asal Comot, Tarikan Bakal Lemot

Ignatius Ferdian - Senin, 19 Agustus 2019 | 12:00 WIB

Mesin turbo Honda (Ignatius Ferdian - )

Otomotifnet.com - Tidak dipungkiri saat ini banyak mobil modern yang sudah dibekali dengan turbocharger.

Bukan rahasia lagi kalau turbocharger membantu mesin bekerja dengan lebih efisien untuk mencapai target tenaga yang ingin dicapai, sehingga kubikasi mesin bisa lebih kecil dibanding mesin non-turbo (naturally aspirated).

Baik mesin diesel maupun mesin bensin dapat menggunakan komponen berbentuk rumah keong ini.

Tetapi, apakah turbo yang digunakan keduanya sama?

(Baca Juga: Turbo Rp 3,5 Juta Murah, Biaya Pasang Belum Tentu, Plus Komponen Lain Bisa Lewat Rp 30 Jutaan)

Iday/Otoseken
Turbo IHI untuk Fortuner

"Sebenarnya ada bedanya, di A/R (Area/Ratio) belakangnya. Mesin bensin rpm-nya cenderung tinggi di atas 6.500 rpm, sedangkan mesin diesel di 4.000-an doang," ujar Theodorus Suryajaya, bos bengkel Rev Engineering yang biasa menangani turbo.

Jika turbo yang digunakan tidak kompatibel dengan mesin, maka performa pun tak maksimal.

"Misalnya Honda Civic dipakaikan turbo mesin diesel, flownya bakal ketahan jadi rpm tingginya kurang baik," ungkap pria yang akrab dipanggil Teddy.

"Makanya kalau ada customer yang mau pasang turbo, kita selalu kasih pemilihan turbo dengan turbo sizing. Turbo apa yang cocok, boostnya mau berapa," Teddy menambahkan.

(Baca Juga: Mobil Off-Road Dilengkapi Body Armor, Apa Fungsi dan Bahannya?)