Otomotifnet.com - Pembangunan tol Bandung-Garut-Tasikmalaya-Ciamis-Banjar-Pangandaran akan terbagi dalam dua seksi.
Seksi pertama menurut Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dimulai dari Gedebage, menyambung ke selatan ke Kabupaten Bandung, Garut, sampai Tasikmalaya.
Kemudian tahap dua dibangun dari Tasikmalaya-Ciamis-Banjar-Pangandaran, sampai Cilacap.
"Pengelola pembangunan tol sudah diputuskan, kata kang Emil sapaan akrabnya, dengan pemilik konsorsiumnya adalah PT Jasa Marga," kata Ridwan Kamil.
(Baca Juga: Tol Bandung-Tasikmalaya-Cilacap Ganti Rute, Pemerintah Minta Lewati Kota Garut!)
"Pembebasan lahan sekaligus pembangunan jalan tol ini rencananya dimulai pada 2020," lanjutnya.
"Semua sudah diputuskan pemilik konsorsiumnya PT Jasa Marga yang akan mengelola, terbagi dua tahap," jelasnya.
"Tahap pertama Rp 60 triliun, sampai Tasikmalaya. Tahap duanya kurang lebih sama seperti itu. Pembebasan lahan sama mahalnya dengan konstruksi," jelasnya.
Menurut Emil, exit tol nanti pada tahap pertama akan dibangun di empat titik, yaitu satu di Kabupaten Bandung, dua titik di Garut, dan satu titik di Tasikmalaya.
Pada tahap dua akan ada exit tol di Kalipucang atau 17 kilometer menuju kawasan Pangandaran.
Pintu tol tersebut merupakan hasil perubahan yang semula lurus ke Cilacap.
Namun trase akhirnya dilengkungkan untuk mendukung Pangandaran sebagai destinasi pariwisata.
"Rapat hari ini untuk menentukan trase tidak boleh berubah-ubah lagi karena penlok kan ada di saya," sebutnya.
"Kenapa bupati dateng, agar exit-nya di titik A apa titik B, sudah jangan ubah-ubah lagi karena urus pembebasan tanah panjang dan enggak mudah," ujarnya.
Nantinya tol Bandung-Cilacap akan memiliki panjang lebih dari 100 kilometer.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Tol Bandung-Cilacap, 2 Exit Tol di Garut dan 1 di Tasikmalaya, Satu Lagi di Kalipucang Pangandaran