Otomotifnet.com - Terparkir di tengah VenusFort, pusat perbelanjaan di Odaiba, Tokyo, Jepang, Toyota Mirai bikin penasaran.
Dari penjaga mobil diperoleh keterangan kalau mobil ini Mirai versi lama model 2014.
Bisa dibilang langka, karena di Jepang pun tak banyak orang yang memakai.
Hanya pemilik yang bersedia repot dan ingin beda saja yang memilikinya.
(Baca Juga: Toyota e-Pallete, Bus Listrik Tanpa Pengemudi, Kendaraan Resmi Olympic & Paralympic 2020 Jepang )
Maklum saja, Toyota Mirai ini bermesin fuel cell 'berbahan bakar' hidrogen.
Lalu kira-kira bagaimana cara menghitung literan bensinnya?
Dijelaskan Watanabe, demikian sang penjaga mobil bersedia dipanggil, kalau mobil tersebut punya kapasitas bahan bakar 3 kilogram hidrogen.
"Satu kilogram harganya 1000 Yen (sekitar Rp 130 ribu)," ucap Watanabe (23/10).
(Baca Juga: Toyota LQ Diluncurkan di TMS 2019, Mobil Listrik Bisa Jalan Sendiri dan Cari Parkir Otomatis)
Maka untuk satu tangki full, perlu sekitar Rp 390 ribu.
Dengan kapasitas tersebut, mobil bisa berjalan sejauh 650 kilometer.
"Tapi kalau banyak lampu merah dan macet, sekitar 400 kilometer," ujarnya.
Jika dirata-rata, per kilometer biayanya Rp 600.
(Baca Juga: Toyota Crown 2.5 HV Menunggu, Siap Jadi Kendaraan Menteri Jokowi, Harga Rp 800 Jutaan)
Sedikit membandingkan, kalau pakai Premium Rp 7.000 bisa berjalan 10 kilometer, biayanya Rp 700 per kilometer.
Lalu berapa harga mobilnya di Jepang?
Ia menunjukkan angka 7,4 juta Yen atau sekitar Rp 962 juta.
Dijelaskan untuk mengisi hidrogen, hanya bisa dilakukan di kota-kota tertentu seperti Tokyo dan Osaka.
(Baca Juga: Toyota Yaris Versi 2020 Meluncur, Beri Tiga Pilihan Mesin, Salah Satunya Hybrid)
Sehingga belum bisa dijangkau oleh pemukim di luar kota besar.
Yang menarik, fungsi mobil ini menjadi penyuplai energi listrik untuk lingkungan.
Seperti saat diparkir mobil dihubungkan ke peranti bernama Power Mover.
Listrik lantas disalurkan untuk mengecas handphone pengunjung mal.
Dengan mengetik di handphone, ia menunjukkan kalimat hasil translate dari bahasa Jepang.
Bunyinya, "dapat memasok listrik bahkan jika terjadi bencana"