Otomotifnet.com - Knalpot pada mobil umumnya dipisah antara header, pipa knalpot dan muffler.
Setiap komponen dari knalpot ini pun memiliki fungsi masing-masing.
Lalu bagian knalpot mana yang diganti untuk mendapatkan tenaga mesin yang lebih baik?
Untuk itu, tim langsung menanyakan ke Odie R Sadikin pemilik ORD Exhaust.
(Baca Juga: Ford Everest Bisa Pinjam Spare Part Kijang Innova, Pajero Sport Dan Fortuner)
Dirinya menyebutkan bahwa masih banyak yang salah kaprah dalam mengganti sistem knalpot.
"Untuk mendapatkan tenaga mesin lebih besar yang diganti seharusnya header knalpot," buka Odie panggilan akrabnya.
Akan tetapi kebanyakan pemilik mobil mengganti bagian muffler untuk mendapatkan suara yang lebih enak didengar.
"Penggantian muffler sebenarnya bukan tidak menaikan tenaga mesin, namun tidak sebesar mengganti header knalpot," tambah Odie yang workshopnya berada di Jl. Pangkalan Jati II RT7 RW13, Cipinang Melayu, Jakarta Timur.
(Baca Juga: Ford Everest Butuh Dana Segini Buat Peremajaan Kaki-kaki, Medan Off-road Siap Dilibas)
Alasan header knalpot bisa menghasilkan tenaga lebih tinggi karena biasanya desain header knalpot aftermarket dibuat lebih plong.
Dengan kondisi lebih plong membuat gas buang tidak tertahan dan pastinya membuat kinerja mesin lebih baik.
Berbeda dengan penggantian muffler yang hanya menghasilkan suara yang lebih enak didengar namun gas buang akan tetap tertahan di header knalpot standar.
Kenaikan tenaga mesin penggantian muffler tidak akan sebesar mengganti header.